Baru Dua Laga, Situasi Erik ten Hag di Bayer Leverkusen Sudah Kritis

Musim Bundesliga baru juga bergulir tetapi masa depan Erik ten Hag di Bayer 04 Leverkusen dilaporkan berada di ujung tanduk. Pelatih asal Belanda itu kini menghadapi kritik besar, baik dari publik maupun internal klub.
Hingga saat ini, pihak manajemen Leverkusen pun enggan memberikan dukungan terbuka kepada sang pelatih.
Erik ten Hag menjalani start jauh dari mumpuni pada dua laga pertamanya menukangi Bayer Leverkusen.
Datang menggantikan Xabi Alonso yang hengkang ke Real Mdrid, Ten Hag kalah pada laga debutnya di kandang sendiri saat menjamu Hoffenheim.
Kemudian, Leverkusen asuhannya gagal mempertahankan keunggulan 3-1 lawan 10 pemain Werder Bremen pada akhir pekan kemarin dan harus puas dengan hasil 3-3.
Situasi ini mencuat setelah laporan eksklusif kicker pada Kamis (28/8/2025) yang menyebutkan bahwa manajemen Leverkusen sudah menyimpan keraguan terhadap Ten Hag bahkan sebelum laga pekan kedua Bundesliga.
Kabar tersebut memanaskan suasana di BayArena, terlebih setelah hasil imbang 3-3 melawan Werder Bremen.
Alih-alih memberikan pernyataan tegas, manajemen klub justru memilih diam.
Direktur olahraga Simon Rolfes tidak memberikan dukungan sebelum maupun sesudah pertandingan, baik melalui wawancara resmi maupun pernyataan tertulis.
Klub Menunda Keputusan hingga Bursa Transfer Ditutup
Sikap bungkam dari manajemen Leverkusen menjadi sinyal kuat bahwa posisi Ten Hag tidak aman.
Klub disebut hanya akan menunggu hingga penutupan bursa transfer musim panas, Senin (1/9/2025) pukul 20.00 waktu setempat atau Selasa dini hari WIB, sebelum menentukan langkah.
Dengan kata lain, keputusan soal masa depan Ten Hag akan diambil segera setelah jendela transfer berakhir.
Meski demikian, Kicker meyakini keputusan internal sudah hampir bulat.
Bagi klub, memecat pelatih setelah dua pertandingan jelas menjadi bentuk pengakuan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Namun, pertanyaan yang kini muncul adalah seberapa cepat para petinggi Leverkusen bersedia mengakui kekeliruan tersebut jika menilai situasi sudah tak bisa diperbaiki.
Dukungan Minim, Pemain Hanya Fokus ke Lapangan
Tanda-tanda krisis juga terlihat dari pernyataan kapten Robert Andrich.
Gelandang timnas Jerman itu mengaku situasi yang dialami Leverkusen saat ini mengingatkannya pada kondisi tiga tahun lalu.
Ketika itu, pelatih Gerardo Seoane dipecat pada awal Oktober saat tim terpuruk di peringkat ke-17 klasemen setelah pekan kedelapan.
“Sudah tiga tahun lalu saya terakhir mengalami hal seperti ini. Ada sedikit flashback. Banyak hal terjadi bersamaan, tetapi semua kembali pada motivasi kami sendiri. Pada akhirnya, kami yang berada di lapangan dan harus menyelesaikannya,” kata Andrich.
Kondisi ini membuat spekulasi kian menguat bahwa Ten Hag tidak akan bertahan lama di BayArena.
Tidak ada figur dari manajemen maupun tim yang secara terbuka berani menjamin posisi sang pelatih.
Ancaman Berakhir di Awal Musim
Jika benar-benar terjadi, pemecatan Ten Hag akan menjadi salah satu pergantian pelatih tercepat dalam sejarah Bundesliga.
Situasi ini juga mengingatkan pada kasus Gerardo Seoane, yang meski disukai pemain, tetap harus angkat kaki akibat rentetan hasil buruk.
Dengan atmosfer yang semakin panas dan minimnya dukungan internal, kans Ten Hag untuk tetap mendampingi Leverkusen pada pekan ketiga Bundesliga dinilai sangat tipis.
Nasib sang pelatih kini sepenuhnya berada di tangan manajemen, yang akan mengambil keputusan penting segera setelah bursa transfer musim panas resmi ditutup.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!