Top 7+ Cara Jitu Membuat Motor Listrik Sekencang Motor Sport
- Gunakan Motor Listrik dengan Daya dan Tegangan Tinggi
- Pilih Baterai dengan Kapasitas Tinggi dan Discharge Rate Besar
- Optimalkan Controller Motor
- Atur Rasio Gear atau Final Drive
- Perhatikan Desain Aerodinamika dan Bobot Kendaraan
- Gunakan Sistem Pendinginan yang Efektif
- Upgrade Ban, Suspensi, dan Sistem Pengereman

Motor listrik kini semakin populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Selain ramah lingkungan, kendaraan berbasis listrik ini juga dikenal hemat biaya operasional. Namun, masih ada anggapan bahwa motor listrik kalah kencang dibandingkan motor bensin. Padahal, dengan pengaturan dan komponen yang tepat, motor listrik justru mampu menandingi, bahkan melampaui, performa motor berbahan bakar fosil. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat motor listrik bisa sekencang motor bensin.
Gunakan Motor Listrik dengan Daya dan Tegangan Tinggi
Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah pemilihan motor listrik itu sendiri. Semakin tinggi daya yang dimiliki sebuah motor, maka semakin besar tenaga yang bisa dihasilkan. Daya motor listrik biasanya diukur dalam kilowatt (kW) atau horsepower (HP), sedangkan tegangan kerja diukur dalam volt.
Sebagai contoh, motor listrik dengan tegangan 72V hingga 96V mampu menghasilkan performa jauh lebih kencang dibanding motor dengan tegangan 48V. Artinya, jika ingin menyaingi kecepatan motor bensin, motor listrik harus didukung oleh daya dan tegangan yang lebih tinggi.
Pilih Baterai dengan Kapasitas Tinggi dan Discharge Rate Besar
Selain motor, baterai juga menjadi kunci utama performa kendaraan listrik. Tidak hanya kapasitas baterai yang diukur dalam ampere-hour (Ah), tetapi juga kemampuan baterai mengalirkan arus dalam waktu singkat atau dikenal dengan istilah C-rating.
Semakin tinggi C-rating, semakin besar arus listrik yang dapat dialirkan ke motor. Misalnya, baterai berbasis Lithium-ion NMC atau LFP dengan kemampuan high discharge lebih cocok digunakan untuk motor performa tinggi dibandingkan baterai SLA atau aki basah yang biasa dipakai pada perangkat sederhana. Dengan arus besar, akselerasi motor listrik akan semakin bertenaga.
Optimalkan Controller Motor
Komponen lain yang tak kalah penting adalah controller. Alat ini berfungsi mengatur arus listrik yang masuk ke motor. Jika controller memiliki batasan arus, maka motor listrik tidak akan bisa mengeluarkan performa maksimalnya.
Oleh karena itu, penggunaan controller dengan ampere tinggi sangat dianjurkan. Lebih baik lagi jika controller memiliki fitur programming sehingga pengendara dapat menyesuaikan pengaturan sesuai kebutuhan, apakah lebih fokus pada akselerasi atau mengejar kecepatan puncak. Dengan optimasi controller, tenaga motor listrik bisa lebih maksimal.
Atur Rasio Gear atau Final Drive
Berbeda dengan motor bensin yang biasanya menggunakan transmisi multi-speed, motor listrik pada umumnya tidak memerlukan banyak gigi. Meski begitu, rasio gear tetap memiliki peran penting dalam menentukan performa.
Jika gear terlalu berat, tarikan awal akan terasa lemah, tetapi kecepatan puncak bisa lebih tinggi. Sebaliknya, jika gear terlalu ringan, tarikan awal terasa kencang namun top speed menjadi terbatas. Maka dari itu, menemukan rasio gear yang seimbang sangat penting agar motor listrik dapat menyamai performa motor bensin di berbagai kondisi jalan.
Perhatikan Desain Aerodinamika dan Bobot Kendaraan
Kecepatan motor tidak hanya dipengaruhi oleh mesin dan baterai, tetapi juga desain bodinya. Motor dengan bobot ringan dan desain aerodinamis akan lebih mudah menembus angin sehingga mampu melaju lebih cepat.
Penggunaan rangka berbahan aluminium, misalnya, dapat membantu menurunkan bobot kendaraan tanpa mengurangi kekuatan. Selain itu, desain bodi yang ramping akan meminimalkan hambatan udara. Kombinasi bobot ringan dan aerodinamika yang baik membuat motor listrik lebih stabil sekaligus efisien di kecepatan tinggi.
Gunakan Sistem Pendinginan yang Efektif
Sama halnya dengan mesin motor bensin, motor listrik juga berisiko mengalami panas berlebih atau overheat ketika dipacu dalam waktu lama. Jika hal ini dibiarkan, performa motor bisa menurun bahkan menimbulkan kerusakan.
Solusi yang bisa diterapkan adalah penggunaan sistem pendingin. Pendingin udara paksa dengan kipas bisa menjadi pilihan sederhana. Namun, untuk performa tinggi, pendinginan cair atau liquid cooling pada motor dan controller lebih efektif menjaga suhu tetap stabil. Dengan pendinginan yang baik, motor listrik bisa dipacu kencang lebih lama tanpa khawatir mengalami penurunan performa.
Upgrade Ban, Suspensi, dan Sistem Pengereman
Kecepatan tinggi tentu membutuhkan dukungan komponen penunjang yang mumpuni. Ban, misalnya, harus sesuai dengan standar kecepatan tinggi. Ban tubeless dengan rating H atau V dapat menjadi pilihan aman. Selain itu, suspensi dan rem juga wajib ditingkatkan kualitasnya.
Suspensi yang baik akan menjaga kestabilan motor saat melaju kencang, sementara sistem pengereman yang responsif akan memberikan rasa aman kepada pengendara. Performa tinggi tanpa dukungan komponen penunjang justru bisa membahayakan, sehingga aspek keamanan tidak boleh diabaikan.
Pada akhirnya, motor listrik bisa sekencang bahkan melampaui motor bensin jika didukung oleh kombinasi komponen yang tepat. Mulai dari penggunaan motor bertenaga besar, baterai dengan arus tinggi, controller yang dapat dioptimalkan, hingga pengaturan rasio gear yang seimbang. Ditambah lagi, aspek pendukung seperti aerodinamika, pendinginan, ban, dan suspensi juga sangat menentukan.
Dengan teknologi saat ini, motor listrik kelas atas seperti Energica, Zero Motorcycle, atau Lightning LS-218 sudah membuktikan diri mampu bersaing dengan motor bensin di lintasan kecepatan. Hal ini menunjukkan bahwa anggapan motor listrik lambat sudah tidak relevan lagi. Di masa depan, bukan tidak mungkin motor listrik akan menjadi pilihan utama bagi para pecinta kecepatan sekaligus peduli lingkungan.