Ekonomi Melemah, Mitsubishi Ungkap Bedanya dengan Masa Pandemi

- Pelemahan daya beli masyarakat masih menjadi tantangan besar bagi industri otomotif di Indonesia.
Meski roda ekonomi tetap berputar, minat beli konsumen menurun sehingga pasar mobil ikut melambat pada 2025
Dampaknya terlihat jelas pada kinerja penjualan mobil secara domestik.
Secara nasional, penjualan retail mobil Januari-Juli 2025 tercatat 453.278 unit, turun 10,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 508.041 unit.
Mitsubishi Motors pun tidak luput dari tren ini, dengan penjualan 37.260 unit atau menurun 13,99 persen dibandingkan 43.322 unit pada periode Januari-Juli 2024.
Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menilai situasi sekarang tidak bisa disamakan dengan masa pandemi, meski sama-sama menekan pasar.
“Benar bahwa daya beli masyarakat saat ini sedang melemah, namun kondisi ini tidak dapat disamakan dengan masa pandemi," ujar Irwan kepada GridOto.com, Senin (1/9/2025).
"Pada masa pandemi, mobilitas dan gangguan rantai pasok secara langsung membuat pasar berhenti total. Sementara saat ini lebih berkaitan dengan sentimen dan keterjangkauan umum konsumen, sedangkan aktivitas ekonomi tetap berjalan normal,” lanjutnya.
Selain kondisi ekonomi, munculnya sejumlah kompetitor baru turut memanaskan persaingan.