Mitsubishi Keluar dari Pasar China

Array,Mitsubishi Keluar dari Pasar China

Mitsubishi Motors pamit dari pasar otomotif China setelah lebih dari lima dekade berkiprah. Pabrikan asal Jepang itu menyudahi aktivitas manufaktur dengan perusahaan patungan Shenyang Aerospace Mitsubishi Motors Engine Manufacturing (SAME).

Dalam pernyataan resminya, Mitsubishi menyebut alasan keluar dari pasar Tiongkok karena perubahan cepat industri otomotif di sana. New Energy Vehicles merek lokal makin berjaya.

"Sebagai respons terhadap transformasi cepat industri otomotif China, Mitsubishi Motors telah mengevaluasi kembali strateginya di kawasan tersebut dan memutuskan untuk menghentikan partisipasinya dalam usaha patungan," bunyi keterangan resmi Mitsubishi.

Aerospace Mitsubishi didirikan pada Agustus 1997 dan mulai memproduksi mesin pada tahun 1998, memasok mesin ke produsen mobil Mitsubishi dan berbagai produsen mobil Tiongkok.

Penutupan bisnis ini juga menandai penarikan penuh Mitsubishi Motors dari pasar produksi mobil China. Per 2 Juli 2025, perusahaan ini berganti nama jadi Shenyang Guoqing Power Technology Co., Ltd. tanpa keterlibatan Mitsubishi.

Dikutip Carnewchina, perjalanan Mitsubishi ke Tiongkok dimulai pada tahun 1973 dengan ekspor truk tugas menengah. Pada awal tahun 2000-an, usaha patungan kedua perusahaan ini memasok powertrain untuk sekitar 30% kendaraan yang diproduksi di China.

Tetapi kebangkitan sektor energi baru China, ditambah dengan melemahnya permintaan untuk mesin pembakaran konvensional, mengikis posisi pasarnya.

Pada tahun 2012, sebuah usaha patungan 50:30:20 dengan Guangzhou Automobile Group (GAC) dan Mitsubishi Corporation, awalnya terlihat menjanjikan. Penjualan memuncak pada 144.000 unit pada tahun 2018, didorong oleh penjualan 105.600 unit SUV Outlander.

Tetapi pengiriman tahunan anjlok menjadi 33.600 unit pada tahun 2022 di tengah persaingan yang semakin ketat dari merek mobil listrik asal China.

Pada Oktober 2023, Mitsubishi mengumumkan rencana untuk menghentikan produksi lokal dan merestrukturisasi operasinya di Tiongkok. GAC kemudian mengambil kepemilikan penuh atas usaha patungan.

Keluarnya Mitsubishi menggambarkan tantangan yang lebih luas yang dihadapi oleh pembuat mobil asing di pasar listrik China. Merek domestik seperti BYD dan operasi lokal Tesla sekarang mendominasi.

"Lanskap otomotif Tiongkok telah menjadi medan perang untuk inovasi EV, di mana pembuat mobil lama berjuang untuk bersaing," kata analis industri Chen Liwei dikutip oleh media Tiongkok, Jiemian.