Berhadapan Langsung dengan Para Pembakar Tempat Kerjanya, Begini Reaksi Emil Dardak

Ruang kerja Emil Dardak hangus terbakar.
Ruang kerja Emil Dardak hangus terbakar.

 Nama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, atau akrab disapa Emil Dardak, kembali menyita perhatian publik. Bukan karena agenda politik formal, melainkan sikap humanisnya saat menghadapi anak-anak di bawah umur yang terlibat dalam aksi perusakan dan pembakaran Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Emil Dardak pada Senin 1 September 2025 mendatangi Mapolrestabes Surabaya. Tujuan kedatangannya adalah bertemu langsung dengan para pelaku muda yang ikut-ikutan merusak dan membakar ruang kerjanya. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

Dalam pertemuan itu, Emil juga mengaku terkejut ketika mengetahui bahwa banyak dari mereka ternyata masih duduk di bangku sekolah, usia belasan tahun, bahkan sebagian besar masih SMP dan SMA awal.

“Anak-anak berusia belasan tahun dan kebanyakan masih SMP dan awal SMA ini tidak memiliki alasan politik, dan hanya ikut-ikutan saja,” ujar Emil, dalam keterangan yang diunggah, dikutip Rabu 3 September 2025. 

Momen tersebut tidak hanya berlangsung tertutup. Emil sempat membagikan cuplikan video pertemuannya lewat akun Instagram pribadinya. Dalam video itu terlihat ia berdiri di depan belasan anak yang didampingi orang tua masing-masing. Bukannya memarahi, Emil justru memberi wejangan dengan nada menenangkan, menekankan bahwa tindakan mereka bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga bisa mengancam nyawa sendiri.

“Ini sangat berbahaya kepada warga serta diri mereka sendiri,” kata Emil, menegaskan pesan utamanya.

Sebagai seorang ayah dari tiga anak, Emil juga menunjukkan empati pada para orang tua yang hadir.

“Orang tua anak-anak ini merasa sangat sedih dan kecewa, namun saya berharap mereka tetap tegar dan tidak menyerah untuk mendidik dan membina anak-anak mereka,” ucapnya.

Emil menyadari masyarakat luas juga berharap agar aktor intelektual yang memperalat anak-anak tersebut bisa diproses secara hukum. Namun untuk anak-anak itu sendiri, ia berharap mereka bisa mendapat kesempatan kedua melalui pembinaan.

Kapolrestabes Surabaya, yang turut hadir bersama jajarannya, menegaskan bahwa anak-anak tersebut akan dipulangkan ke keluarga mereka dalam keadaan selamat. Mereka pun wajib mendapatkan penjelasan tentang bahaya dari perbuatan yang dilakukan. Proses pembinaan juga akan melibatkan instansi lain.

“Ibu Kadis P3AK (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) turut hadir bersama Karo Kesra dan Karo Hukum, dan akan mengawal keberlanjutan dari pembinaan ini,” terang Emil.

Sikap tenang Emil langsung menuai apresiasi publik. Warganet menilai bahwa responsnya berbeda dari kebanyakan pejabat yang biasanya memilih jalur hukum keras.