Erina Gudono Ikut Gerakan Pink-Hijau, Netizen: Ente Part of the Problem!

Erina Gudono
Erina Gudono

 Media sosial kini tengah diramaikan denan gerakan Pink-Hijau sebagai bentuk solidaritas masyarakat Indonesia dalam menuntut keadilan di negara ini. Tidak sedikit netizen di media sosial yang membuat unggahan bahkan mengganti foro profil dengan nuansa gambar berwarna pink dan hijau.

Termasuk Erina Gudono. Menantu Joko Widodo ini juga ikut menyarakan dukungannya lewat media sosial. Belum lama ini, Erina Gudono membagikan ulang sebuah postingan di Instagram story tentang aksi kecil yang bisa dilakukan oleh masyarakat di tengah maraknya protes dan demo di berbagai kota. 

"Small act of kindness yang bisa kita lakukan hari ini: Beli dagangan UMKM di dekat rumah tau pesan via aplikasi ojek online," bunyi unggahan di Instagram story Erina Gudono, dikutip Kamis 4 September 2025. 

Selain itu, Erina Gudono juga membagikan informasi tentang nomor-nomor layanan darurat yang bisa dihubungi oleh masyarakat luas seperti Komnas HAM, Komnas Perempuan, Ombudsman RI, LPSK, dan KND. Unggahan tersebut dibuat dalam nuansa pink dan hijau seperti yang sedang viral di mana-mana. 

Kedua unggahan Instagram story Erina Gudono itu dibagikan ulang oleh akun @adolezence di X. Postingan ini lantas viral dan menjadi bahan perbincangan netizen, mengingat Erina Gudono merupakan bagian dari keluarga Joko Widodo yang ikut menjadi sorotan saat ini.

Netizen juga menilai Erina Gudono bukan bagian dari masyarakat sipil melainkan target di situasi saat ini karena dirinya adalah adik ipar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Ente part of the problem," kat akun X @adolezence.

"Lu juga sumber masalahnya, kocak!" Kata yang lain.

"Sekalinya muncul, selalu nambah masalah," kata netizen.

"Ini tuh kayak orang bau ketek, tiba-tiba nyeletuk 'eh ini siapa sih bau ketek? Bau banget'. Ini cuma analogi ya," timpal lainnya. 

Viralnya Gerakan Pink-Hijau

Dua warna yang sedang viral di media sosial, pink dan hijau, kini dikenal dengan sebutan “Brave Pink” dan “Hero Green”. Kedua warna ini menjadi simbol kuat dalam kampanye “17+8 Tuntutan Rakyat”. 

Warna pink kerap muncul dalam unggahan terkait aksi “17+8 Tuntutan Rakyat”. Menurut Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, pink melambangkan optimisme, keceriaan, dan kelembutan dalam berkomunikasi. Secara psikologis, warna ini diyakini dapat memupuk interaksi positif, menumbuhkan empati, keramahan, serta keseimbangan emosi.

Pemilihan warna pink terinspirasi dari aksi berani seorang ibu berhijab merah muda pada demonstrasi di Senayan, Jakarta, 28 Agustus 2025. Dengan penuh keberanian, ia maju ke barisan depan, mengibarkan bendera, mendekati barikade aparat, dan menyampaikan orasi dengan tegas.

Aksi ini mencuri perhatian publik dan dipuji sebagai cerminan keteguhan rakyat dalam memperjuangkan aspirasi. Dari sinilah istilah “Brave Pink” muncul dan menjadi simbol perjuangan.

Di sisi lain, warna hijau juga memainkan peran penting dalam kampanye ini, terutama pada visual bertuliskan “Transparansi. Reformasi. Empati.”