'The King of K-Pop' Lee Soo-man Ketemu Presiden Prancis Emmanuel Macron, Rencanakan Ekspansi Global

SM Entertainment, yang saat ini menjabat sebagai produser utama A2O Entertainment, Lee Soo-man bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris pada Jumat (20/6). Keduanya membahas potensi kerja sama di sektor budaya antarkedua negara.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (22/6), dikutip The Korea Times, A2O Entertainment mengatakan Soo-man mengadakan pertemuan dengan Presiden Prancis di Istana Elysee. Produser K-pop berusia 73 tahun itu mengunjungi Paris untuk menyampaikan pidato utama dalam ajang France Music Week. Soo-man menghadiri acara selama sepekan yang dirancang untuk mempromosikan industri musik Prancis kepada para profesional global. Korea Selatan datang sebagai satu-satunya peserta asal Asia.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Macron dikabarkan sangat mengenal reputasi Soo-man sebagai pengusaha dan produser yang luar biasa. A2O menyebut Macron mengusulkan pembukaan kantor lokal untuk Soo-man di Prancis, serta mengungkapkan keinginan kuat untuk mendorong kolaborasi antara kreator Korea dan Prancis.
“Interaksi tingkat tinggi ini bukan sekadar kunjungan kehormatan, melainkan menunjukkan pengakuan mendalam pemerintah Prancis terhadap dampak global K-pop dan visi budaya Lee Soo-man,” kata A2O Entertainment.
Acara France Music Week yang dihadiri Lee menarik lebih dari 100 tokoh berpengaruh dalam industri musik global menampilkan diskusi mengenai tantangan utama dalam sektor musik. Selain Soo-man, tokoh ternama seperti CEO of Warner Music Group Robert Kyncl, Kepala Global Musik YouTube Lyor Cohen, dan CEO of Universal Music France Olivier Nusse juga ikut ambil bagian.
Dalam pernyataannya di France Music Week, Soo-man menekankan pentingnya perlindungan hak kreator di era kecerdasan buatan (AI), serta memprediksi tren masa depan saat para penggemar akan turut aktif dalam penciptaan konten.
“Saya membayangkan dunia saat penggemar tidak lagi sekadar konsumen pasif, tetapi menjadi prosumer yang langsung menciptakan konten,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa hak-hak kreator asli harus dilindungi dengan kuat.(dwi)