Update Kecelakaan Helikopter Tanah Bumbu: Polda Kalsel Identifikasi 8 Korban, Termasuk 3 WNA

Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah mempersiapkan proses identifikasi delapan jasad korban helikopter yang jatuh di kawasan hutan pegunungan Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko, menjelaskan pihaknya mengerahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk memastikan identitas para korban.
“Kami memiliki DVI Pos Antemortem yang akan melakukan persiapan pemeriksaan fisik terhadap jasad korban untuk mengetahui identitasnya,” kata El Yandiko di Banjarmasin, Kamis (4/9/2025).
Proses identifikasi korban helikopter jatuh
Menurutnya, tim antemortem bertugas mengumpulkan data ciri-ciri korban, mulai dari tanda fisik, gigi, hingga ciri khusus lain.
Data tersebut kemudian dicocokkan dengan kondisi jasad hasil evakuasi.
“Semakin cepat data korban dicocokkan, maka semakin mudah identifikasi dilakukan. Namun, prediksi tingkat kesulitan identifikasi kali ini berada pada level sedang hingga berat,” ujar El Yandiko.
Dia berharap proses identifikasi delapan korban dapat berjalan lancar.
Delapan korban berhasil dievakuasi, tiga WNA
Helikopter dengan kode penerbangan PK-RGH dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan dari Kabupaten Kotabaru, Kalsel dengan tujuan Palangkaraya, Kalteng, Senin (1/9/2015).
Sebelumnya, delapan korban kecelakaan helikopter di Mentewe berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan.Dari jumlah tersebut, tiga korban diketahui merupakan warga negara asing (WNA).
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, mengatakan bangkai helikopter ditemukan pada Rabu (3/9/2025) siang di sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe.
“Bangkai helikopter ditemukan pukul 14.45 WITA,” kata dia.
Fokus pencarian berlanjut ke identifikasi
Dengan seluruh korban berhasil dievakuasi, fokus tim gabungan kini beralih pada proses identifikasi oleh tim DVI Polda Kalsel.
Proses ini diharapkan dapat segera mengungkap identitas korban secara resmi dan menjadi dasar bagi keluarga maupun pihak berwenang untuk tindak lanjut berikutnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.