Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Mentewe Kalsel, Bawa 8 Orang Termasuk Pilot

Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air yang mengangkut delapan penumpang termasuk pilot, mengalami hilang kontak saat terbang di sekitar Mentewe, Tanah Bumbu, Provinsi Kalsel pada Senin kemarin
Helikopter membawa delapan orang, terdiri atas seorang pilot, seorang engineer, dan enam penumpang, yakni Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
Pemerintah mengerahkan dua helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Mabes Polri untuk memperluas pencarian helikopter yang hilang kontak di kawasan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu.
Berdasarkan rencana, Putu mengungkapkan helikopter milik BNPB dijadwalkan lepas landas dari Lanud Sjamsudin Noor menuju area pencarian pada Selasa sekitar pukul 07:15 hingga 07:30 WITA.
Sedangkan, heli milik Mabes Polri akan bergerak dari Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah menuju Banjarmasin untuk siaga.
Pada hari kedua atau Selasa ini, dua helikopter itu akan menyisir dua zona pencarian yang telah ditetapkan berdasarkan koordinat terakhir kontak helikopter tipe BK117 D3 milik Estindo Air tersebut dengan mempertimbangkan risiko tinggi di medan pencarian.
Kegiatan operasi tersebut dipimpin SAR Mission Coordinator (SMC) SAR Banjarmasin melibatkan sejumlah pihak, termasuk Direktorat Operasi dan Direktorat Siaga Basarnas, Kantor SAR Palangka Raya, AirNav, BMKG, serta pilot dari BNPB dan Mabes Polri.
Sementara itu, tim darat yang terdiri atas Brimob Tanah Bumbu, Basarnas, Unit Siaga Batulicin dan Kotabaru, Polres, serta Kodim setempat saat telah melewati Last Known Position I atau lokasi hilang kontak pertama (LKP) helikopter.
Namun, tim gabungan jalur darat belum menemukan hasil atau objek fisik helikopter, kemudian pasukan bergerak menuju lokasi hilang kontak kedua (LKP 2).
“Tim gabungan bahkan sudah mencapai puncak bukit, sebagian turun untuk mencari sinyal komunikasi dan melaporkan kondisi di lapangan. Jalur tersebut masih bisa dilalui kendaraan double cabin,” ujar Kepala Kantor SAR Banjarmasin I Putu Sudayana, saat diukonfirmasi media, dikutip Antara. (*)