KM Barcelona V Terbakar Bawa 280 Penumpang, Gubernur Sulut: 3 Orang Meninggal Dunia

KM Barcelona, Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, korban meninggal, kebakaran kapal, gubernur sulawesi utara, yulius selvanus, km barcelona, KM Barcelona V Terbakar Bawa 280 Penumpang, Gubernur Sulut: 3 Orang Meninggal Dunia

Kapal KM Barcelona VA yang melayani rute Talaud–Manado mengalami kebakaran hebat saat melintasi perairan Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (20/7/2025).

Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, langsung mengunjungi Pelabuhan Manado untuk memantau situasi dan penanganan korban.

Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini, tercatat tiga orang korban meninggal dunia, yang seluruhnya merupakan pasien yang hendak dirujuk ke rumah sakit di Manado.

"Asal api diduga dari kamar 33, kalau tidak salah. Tapi ini masih akan kami pastikan kembali," ujar Yulius.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov Sulut telah menyiapkan tiga posko bantuan dan informasi di Gangga, Likupang, dan Pelabuhan Manado. Posko tersebut menyediakan ambulans, tim medis, serta akses ke rumah sakit rujukan.

"Sulawesi Utara berdukacita atas musibah ini. Kami akan memastikan semua penumpang mendapat bantuan terbaik," kata Yulius.

Peristiwa ini terjadi pada siang hari, dan menurut laporan dari sejumlah saksi serta pihak berwenang, api diduga berasal dari salah satu kamar di dek atas, tepatnya dari kamar nomor 33. Saat kebakaran terjadi, kapal mengangkut 280 penumpang.

Api dengan cepat melalap sebagian badan kapal, memaksa seluruh penumpang untuk menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

Mereka mengenakan life jacket sambil menunggu bantuan dari kapal penyelamat yang segera dikerahkan.

Bagaimana Upaya Evakuasi Dilakukan?

Delapan kapal dikerahkan dari Pelabuhan Manado untuk melakukan evakuasi terhadap para penumpang yang menjadi korban insiden ini.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado, Kolonel (Mar) Amrul Adriansyah, mengonfirmasi bahwa kapal-kapal yang dikirim terdiri dari kapal SAR, Bakamla, Lantamal VIII, dan kapal penumpang.

Rinciannya adalah Kapal Basarnas Bima Sena, dua kapal Bakamla termasuk Gajah Laut, KN 333 dari PLP, kapal penumpang KM Barcelona III, KM Venetian, serta dua kapal milik Lantamal VIII Manado.

Armada ini bergabung di lokasi kejadian untuk menyisir perairan sekitar Pulau Gangga dan Pulau Talise, tempat kapal terbakar.

Selain itu, TNI Angkatan Laut juga turut berperan penting dalam proses penyelamatan. Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, Panglima Komando Armada RI, menyebutkan bahwa KRI Pari dan KAL Tedung Selar ikut diberangkatkan untuk mendukung operasi SAR.

Tak hanya itu, TNI AL juga menggerakkan nelayan setempat untuk turut serta mengevakuasi korban.

Diketahui dari video amatir yang beredar di media sosial menggambarkan kepanikan penumpang saat asap mengepung kapal.

Anak-anak, orang tua, dan bahkan bayi tampak dievakuasi dalam kondisi genting. Salah satu video menunjukkan seorang pria dewasa menggendong bayi tanpa pelampung sambil melompat ke laut.

Teriakan "Tolong kami!" terdengar dalam beberapa video yang viral. Banyak penumpang mengalami syok akibat insiden ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul 3 Orang Meninggal Dunia dalam Kebakaran KM Barcelona VA yang Mengangkut 280 Penumpang.