Baru Pekan Pertama, Lawan Barcelona Menjerit Dicurangi

Selebrasi Rapinha saat Barcelona libas Mallorca
Selebrasi Rapinha saat Barcelona libas Mallorca

 Real Mallorca harus menerima kenyataan pahit setelah kalah 0-3 dari Barcelona pada laga pembuka La Liga Spanyol di Stadion Son Moix, Sabtu 16 Agustus 2025

Tiga gol Barca masing-masing dicetak oleh Raphinha, Ferran Torres, dan wonderkid Lamine Yamal. Namun kemenangan tim asuhan Hansi Flick itu tidak lepas dari kontroversi besar yang memicu kemarahan kubu Mallorca.

Momen krusial terjadi di menit ke-23 ketika Ferran Torres mencetak gol kedua Barcelona. Gol itu berawal saat Antonio Raillo terkapar di dalam kotak penalti Mallorca setelah kepalanya terkena tendangan keras Yamal.

Kapten Mallorca tersebut tampak kesakitan dan tak bisa segera bangkit. Sesuai aturan, wasit seharusnya menghentikan laga karena menyangkut cedera kepala. Namun, Jose Luis Munuera tetap membiarkan pertandingan berjalan.

Bahkan, wasit Munuera sempat menaruh peluit di mulutnya, tapi tidak meniup. Dalam situasi itu, Torres justru melepaskan tendangan yang menggetarkan gawang Mallorca. Gol pun tetap disahkan.

Keputusan tersebut langsung mendapat protes keras dari pemain dan pelatih Mallorca. Situasi makin panas ketika Munuera mengeluarkan dua kartu merah untuk pemain tuan rumah, Manu Morlanes dan Vedat Muriqi, hanya di babak pertama.

Kapten Mallorca, Antonio Raillo, tidak bisa menutupi kekesalannya.

"Penjelasan Ferran jelas, dia berpikir wasit meniup peluit, dan itu sebabnya dia menendang bola. Menurut kami ini pertandingan yang memalukan, karena dengan dua pemain lebih sedikit, tontonan itu hilang," ucap Raillo dikutip dari Marca.

Raillo menegaskan seharusnya laga dihentikan karena dirinya mengalami cedera kepala. Dalam Laws of the Game, situasi seperti itu memang wajib direspons cepat oleh wasit.

"Bola mengenai kepala saya dan sepuluh detik berlalu. Saya merasa sedikit pusing karena saat saya berusaha berdiri, saya tidak bisa, jadi saya pikir ada lebih dari cukup waktu untuk menghentikan pertandingan," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mempertanyakan konsistensi Munuera dalam mengambil keputusan.

"Dia [wasit Munuera] harus menjelaskan kepada kami mengapa permainan lain dihentikan dalam sedetik dan yang ini butuh sepuluh detik," kata Raillo.

Nada serupa juga disampaikan pelatih Mallorca, Jagoba Arrasate. Ia menyebut wasit keempat sebenarnya sudah mengingatkan Munuera agar menghentikan laga ketika Raillo terkapar.

"Kita sudah melihat aksi seperti itu di mana-mana, dan minggu lalu mereka menjelaskan kepada kami dalam diskusi bahwa jika ada benturan di kepala, pertandingan dihentikan," ucap Arrasate.

Arrasate bahkan menilai Munuera mengabaikan saran wasit keempat.

"Wasit keempat, di depan saya, menyuruh dia [wasit Munuera] berhenti karena itu benturan di kepala. Dia menutup peluit dengan mulutnya. Kami semua mengira dia meniup peluit, dan yang mengejutkan semua orang, dia memberikan gol. Saya tidak mengerti. Dia bilang pemain kami tidak pusing," kata Arrasate.

Kontroversi ini dipastikan bakal menjadi bahan perbincangan panas di awal musim La Liga. Mallorca merasa dirugikan, sementara Barcelona justru memulai era Hansi Flick dengan kemenangan telak.