Cerita di Balik Memar Wajah Joan Garcia Saat Debut dengan Barcelona

Joan Garcia menjalani debut resminya bersama Barcelona saat melawan Mallorca pada pekan perdana Liga Spanyol 2025/26, Sabtu (16/8/2025).
Dalam pertandingan Mallorca vs Barcelona yang tersaji di Stadion Son Moix, Joan Garcia menjadi starter dan tampil penuh.
Laga itu berakhir dengan skor 0-3 untuk kemenangan Blaugrana, julukan Barcelona.
gol Barcelona dicetak oleh Raphinha (7'), Ferran Torres (23'), dan Lamine Yamal (90+4').
Kendati demikian, Garcia pulang dari So Moix dengan sebuah 'kenang-kenangan' berupa memar di wajah.
Insiden terjadi ketika penyerang Mallorca, Vedat Muriqi, secara tidak sengaja menendang wajah kiper berusia 23 tahun itu.
Awalnya, Muriqi hanya diberi kartu kuning, tetapi setelah tinjauan VAR, wasit mengubahnya menjadi kartu merah.
Joan Garcia Ungkap Kronologi Insiden
Selepas laga Mallorca vs Barcelona, Joan Garcia mengaku masih merasakan sakit akibat insiden tersebut.
Ia bercerita tentang bagaimana tendangan Muriqi mengenai wajahnya hingga membuat pipinya membengkak.
"Saya belum melihatnya terulang, tapi itu mengenai wajah saya," beber Garcia dikutip dari Mundo Deportivo, Minggu (17/8/2025).
"Saya tidak tahu bagian tubuh mana, tapi itu mengenai wajah saya. Kalau VAR sudah menyatakan itu merah, saya rasa memang begitu," lanjutnya.
Meski merasakan perih, penjaga gawang kelahiran Sallent de Llobregat itu mencoba untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi.
"Saya akan mengompresnya dengan es sekarang," tegas Joan Garcia selepas pertandingan usai.
Laga Penuh Drama di Son Moix
Selain Muriqi, Mallorca juga harus kehilangan Manu Morlanes yang diganjar kartu merah setelah dua kali menerima kartu kuning.
Akibatnya, tuan rumah hanya bermain dengan sembilan orang sejak babak pertama.
Barcelona memanfaatkan situasi dengan mencetak tiga gol lewat Raphinha (7’), Ferran Torres (23’), dan Lamine Yamal (90+4’).
Kemenangan ini menjadi awal manis bagi tim asuhan Hansi Flick dalam misi mempertahankan gelar Liga Spanyol.
Namun, Flick justru memberi kritik keras kepada anak asuhnya.
“Positif memulai dengan tiga poin, tapi saya tidak bisa mengatakan sepenuhnya puas," ujar Flick.
“Dengan dua pemain lebih, kami seharusnya bisa mengontrol permainan lebih banyak dan menciptakan lebih banyak peluang,” lanjutnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!