Pemerintah Vietnam Naikkan Tunjangan Guru hingga 100 Persen, Indonesia Kapan?

Vietnam mengambil langkah besar dalam reformasi pendidikan dengan memberikan kenaikan signifikan pada tunjangan guru.
Kebijakan ini menjadi salah satu pilar utama rencana 20 tahun yang dicanangkan pemerintah untuk mendorong kualitas pendidikan dan mencetak generasi unggul di masa depan.
Dalam resolusi terbaru, pemerintah menegaskan komitmennya meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik.
“Tunjangan akan mencapai 70 persen untuk sebagian besar, 30 persen untuk staf sekolah, dan hingga 100 persen untuk guru di daerah tertinggal,” demikian disebutkan dalam resolusi, seperti dikutip dari VN Express, Selasa, 2 September 2025.
Langkah ini jelas diarahkan untuk menarik dan mempertahankan tenaga pendidik berkualitas, sekaligus menutup kesenjangan pendidikan di wilayah terpencil.
Dengan peningkatan tunjangan, guru diharapkan memiliki motivasi lebih tinggi dalam menjalankan peran strategis mereka.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari reformasi pendidikan paling ambisius Vietnam dalam dua dekade terakhir.
Peta jalan selama 20 tahun ini menargetkan sekolah dan universitas Vietnam masuk jajaran 20 besar dunia pada 2045.
Selain kenaikan tunjangan guru, rencana reformasi juga mencakup penyediaan buku pelajaran gratis bagi semua siswa pada 2030, otonomi luas bagi universitas, serta peningkatan anggaran pendidikan menjadi minimal 20 persen dari belanja negara dengan 3 persen dialokasikan khusus untuk universitas.

Ilustrasi bendera Vietnam.
Resolution 71, yang dikeluarkan Politbiro pada 22 Agustus 2025, menyebutkan bahwa pendidikan dan pelatihan, bersama sains dan teknologi, harus menjadi prioritas tertinggi bangsa.
Meski Vietnam mencatat kemajuan stabil, para pemimpin mengakui sistem saat ini masih menghadapi tantangan seperti akses pendidikan yang tidak merata, kurikulum usang, dan minimnya pendanaan sekolah.
Salah satu tonggak penting yang ditargetkan pada 2030 adalah akses penuh pendidikan prasekolah bagi anak usia 3–5 tahun, serta kewajiban pendidikan menengah pertama.
Di tahun yang sama, 85 persen pemuda diproyeksikan menyelesaikan sekolah menengah atas dengan keterampilan bahasa Inggris, literasi digital, dan AI yang lebih kuat.
Investasi besar di sektor pendidikan ini menunjukkan bagaimana Vietnam mulai menempatkan pembangunan manusia sejajar dengan pembangunan infrastruktur dan industrialisasi, yang selama ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi negara.
Reformasi ini juga menegaskan bahwa transformasi digital akan menjadi kunci utama dalam strategi Vietnam menatap masa depan.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam (MoET) merilis rancangan peraturan tentang tunjangan preferensial bagi pegawai dan pekerja di sektor pendidikan publik.
Aturan ini menargetkan perbaikan struktur penghasilan dan motivasi guru, sekaligus memperkuat kualitas tenaga pendidik di seluruh negeri. Dalam draf tersebut, tunjangan untuk berbagai kategori pendidik diusulkan naik secara signifikan.
Bagi guru prasekolah, tunjangan akan meningkat dari 35 persen menjadi 45 persen di wilayah dengan kondisi normal, dan bisa mencapai 80 persen di daerah dengan tantangan sosial-ekonomi berat.
Selain itu, guru sekolah persiapan pra-universitas akan menerima kenaikan tunjangan dari 50 persen menjadi 70 persen.
Saat ini, gaji dasar di Vietnam ditetapkan sebesar VND2,34 juta atau US$90 (sekitar Rp1,47 juta) per bulan sesuai Peraturan Pemerintah atau PP No. 73/2024. Gaji guru dihitung dengan mengalikan gaji dasar dengan koefisien jabatan.
Dengan sistem ini, gaji tertinggi guru bisa mencapai hampir VND16 juta atau US$616 (sekitar Rp10,1 juta) per bulan, sementara yang terendah sekitar VND4,9 juta atau US$188 (sekitar Rp3,08 juta). Angka tersebut belum termasuk tunjangan tambahan yang sedang diusulkan.