Situasi Indonesia Panas, Rektor UMJ: Perbedaan Pandangan Jangan Berujung Kekerasan

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyampaikan sikap resmi terkait perkembangan situasi nasional yang saat ini diwarnai aksi massa, perbedaan pandangan politik, hingga meningkatnya potensi konflik sosial.
Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy menegaskan, bahwa seluruh sivitas akademika kampus menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, persaudaraan, serta menjaga persatuan bangsa di tengah perbedaan yang ada.
“Setiap perbedaan pandangan hendaknya tidak berujung pada kekerasan maupun tindakan yang merugikan masyarakat luas,” ujar Murod dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (2/9).
Ia juga mendorong pemerintah dan para pemimpin bangsa untuk mengedepankan prinsip keterbukaan, keadilan, serta kebijaksanaan dalam merespons aspirasi rakyat. Menurutnya, kebijakan publik harus dirancang demi kemaslahatan bersama, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu.
Selain itu, ia mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk tampil sebagai pembawa pencerahan dengan cara berpikir kritis, rasional, konstruktif, dan demokratis. Aspirasi, kata Ma’mun, hendaknya disuarakan secara santun, argumentatif, dan solutif.
Terkait aparat keamanan, UMJ meminta agar polisi maupun militer tetap profesional dalam menangani aksi massa. Pendekatan persuasif, menurutnya, harus diutamakan dibanding langkah represif.
“Tak boleh lagi ada jatuh korban, baik luka maupun meninggal,” tegasnya.
Lebih jauh, Murod mengingatkan bahwa perpecahan hanya akan melemahkan Indonesia. Karena itu, semangat persatuan dan ukhuwah kebangsaan harus menjadi landasan dalam setiap langkah demi tercapainya cita-cita bangsa yang berdaulat, adil, dan bermartabat.
Ia juga menyoroti akar persoalan politik yang dinilai menjadi hulu dari berbagai masalah bangsa. Ia meminta pemerintah dan DPR RI serius menyelesaikan persoalan politik, khususnya dalam merumuskan kebijakan perundang-undangan agar tetap sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
“UMJ berkomitmen untuk terus hadir memberikan kontribusi pemikiran solutif serta penguatan nilai moral di masyarakat guna membangun bangsa yang berkarakter, maju, dan berkeadaban,” pungkasnya. (Pon)