Tren Pemecatan Pelatih di Kualifikasi Piala Dunia, Timnas China Berikutnya?

Timnas China dilaporkan akan mengikuti tren pemecatan pelatih menjelang pertandingan penting melawan timnas Indonesia dalam rangkaian Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Keputusan untuk mengganti pelatih di tengah fase krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tampaknya menjadi hal yang umum terjadi.
Baru-baru ini, Timnas China dilaporkan berencana untuk mencopot Branko Ivankovic dari posisinya karena dianggap gagal dalam meningkatkan performa tim.
Sejak ditunjuk sebagai pelatih, Ivankovic, yang berusia 71 tahun dan berasal dari Kroasia, menunjukkan hasil yang mengecewakan.
Menukangi Timnas China dalam 12 pertandingan sampai Februari lalu, ia hanya mampu meraih 3 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 7 kekalahan.
Menurut laporan dari media China, Sohu, rasio kemenangan Ivankovic yang hanya 25 persen membuatnya dicap sebagai salah satu pelatih terburuk dalam sejarah timnas China.
Timnas China saat ini berada di posisi terbawah klasemen Grup C putaran ketiga, dengan hanya mengumpulkan 6 poin dari 8 pertandingan, hasil dari 2 kemenangan dan 6 kekalahan.
Dengan selisih gol yang buruk, mereka tertinggal dari Bahrain dan masih 3 poin di belakang timnas Indonesia.
China sudah tidak memiliki peluang untuk finish di dua besar guna meraih tiket ke Piala Dunia 2026 secara langsung.
Target untuk masuk putaran keempat dengan finish di peringkat 3 atau 4 sangat sulit dicapai, mengingat dua kemenangan saja tidak menjamin keberhasilan mereka.
Selanjutnya, Zhang Yuning dkk akan menghadapi laga hidup mati melawan Indonesia di Jakarta pada 5 Juni 2025, sebelum menutup kompetisi dengan menjamu Bahrain pada 10 Juni 2025.
Kemungkinan besar, China akan memiliki pelatih baru untuk dua pertandingan sisa yang sangat menentukan tersebut.
Antonio Puche, pelatih asal Spanyol yang saat ini melatih Timnas U23 China, menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Ivankovic.
"Jika tim nasional tidak memenangkan pertandingan tandang melawan Indonesia, mereka akan tersingkir," demikian ditulis Sohu.com.
"Oleh karena itu, jelas tidak menguntungkan bagi tim nasional untuk tetap mempertahankan Ivankovic."
Salah satu masalah terbesar Ivankovic adalah sikapnya yang keras kepala.
"Ia tetap berpegang pada formasi 4-4-2 berlian dan tidak pernah melakukan perubahan," tambah media yang berbasis di Distrik Haidian, Beijing.
Di sisi lain, Antonio Puche lebih menyukai formasi 5-4-1.
"Keuntungan terbesar dari taktiknya adalah dapat memastikan bahwa tim tidak kehilangan bola," lanjut laporan tersebut.
Jika benar timnas China memecat Ivankovic, mereka akan mengikuti jejak timnas lain yang melakukan pergantian pelatih di tengah Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia sebelumnya juga melakukan hal yang sama dengan mengganti Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert pada bulan Januari lalu.
Perubahan mendadak ini juga dilakukan oleh Arab Saudi, Oman, Australia, dan yang terbaru Uni Emirat Arab.