Petugas Berlakukan One Way di Tol Cipali, Antisipasi Puncak Arus Balik

– Dalam rangka mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran 2025, petugas mulai menerapkan sistem satu arah (one way) di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada Kamis, 3 April 2025.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi terhadap puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada tanggal 5 hingga 6 April 2025.
Sistem one way ini diberlakukan secara lokal, dimulai dari KM 188 Palimanan hingga KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama).
Langkah ini diambil oleh Astra Tol Cipali bekerja sama dengan pihak kepolisian, dengan pelaksanaan dimulai pada pukul 16.25 WIB.
Menurut Sustainability Management & Corporate Communications Dept Head Astra Tol Cipali, Ardam Rafif Trisilo, penerapan rekayasa lalu lintas ini bersifat fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai diskresi pihak kepolisian.
Ia juga mengimbau kepada para pengguna jalan untuk tetap mematuhi batas kecepatan kendaraan, yaitu minimum 60 km per jam dan maksimum 100 km per jam demi keselamatan bersama.
Strategi antisipasi kemacetan arus balik Lebaran
Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menegaskan bahwa berbagai skema rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way baik secara lokal maupun nasional tengah disiapkan sebagai strategi menghadapi lonjakan kendaraan pada arus balik Lebaran tahun ini.
“Kami melakukan langkah-langkah strategis bersama seluruh stakeholder terkait guna mengelola arus lalu lintas dengan baik,” ujar Agus.
Pemudik melintas KM 130 Tol Cipali, pada Kamis (3/4/2025). Arus kendaraan pemudik menuju Jakarta terus meningkat. Rencana rekayasa arus berupa one way dari kilometer 188 ke kilometer 70 masih belum dilakukan, dan bersifat situasional
Selain sistem one way lokal dari KM 188 hingga KM 70, polisi juga menyiapkan skema contraflow tahap kedua dari KM 246 hingga KM 188 jika volume kendaraan dari arah timur menuju Jakarta masih tinggi pada 4 April.
Untuk ruas Tol Jakarta-Cikampek, contraflow juga akan diterapkan jika terjadi kepadatan lalu lintas. Skema ini akan diberlakukan dari KM 70 hingga KM 47 guna memperlancar pergerakan kendaraan menuju Jakarta.
Langkah-langkah rekayasa ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa arus balik Lebaran 2025.