Liburan Singkat Juga Bisa Kena Post-vacation Blues?

post-vacation blues, post-vacation depression, liburan, Post-vacation depression, Psikolog, Post-vacation blues, Liburan, psikolog, Liburan Singkat Juga Bisa Kena Post-vacation Blues?

– Masih ada yang menganggap bahwa post-vacation blues atau post-vacation depression hanya terjadi pada liburan tertentu, seperti liburan ke luar negeri atau liburan yang berlangsung selama berminggu-minggu.

Post-vacation depression adalah kondisi ketika seseorang mengalami dan merasakan berbagai perasaan tidak menyenangkan secara berlebihan, seperti sedih, menyesal, marah, atau kecewa, setelah liburan.

Psikolog klinis dewasa Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi. mengatakan, post-vacation blues bisa terjadi pada liburan secara umum, baik yang dilakukan dalam kota maupun yang berlangsung singkat.

“Kondisi ini sebenarnya terjadi pada segala kegiatan liburan yang memberikan makna atau memori yang sangat kuat,” terang Adelia yang berpraktik di Jaga Batin di Bandung kepada Kompas.com, Jumat (4/4/2025).

Penyebab post-vacation blues adalah rutinitas sehari-hari seseorang cenderung memberi banyak stressor atau pemicu stres, sedangkan liburan memberi banyak memori yang menyenangkan.

Liburan biasa juga bisa kena post-vacation blues

“Kegiatan ‘liburan’ lainnya seperti menonton konser, hingga bertemu orang lain seperti teman lama atau keluarga jauh juga bisa menimbulkan efek serupa,” jelas Adelia.

“Individu dengan tingkat stres yang tinggi dalam rutinitas hariannya berisiko mengalami post-vacation blues. Untuk yang rutinitas hariannya menyebabkan stres yang tergolong ringan, biasanya tidak akan sulit untuk menyesuaikan diri kembali setelah liburan,” lanjut dia.

Cara mengatasi post-vacation blues

“Pulang liburan tidak mepet dengan hari masuk kerja untuk istirahat secara fisik. Kita juga memberi ruang dan waktu bagi diri sendiri untuk kembali mengulas memori dari liburannya, bernostalgia,” ujar Adelia.

Misalnya, jadwal pulang liburan diatur tiga hari sebelum kembali bekerja atau bersekolah. Dalam tiga hari itu, kamu bisa fokus untuk memproses liburan kemarin.

Jadi, ketika sudah waktunya untuk kembali bekerja atau bersekolah, kamu sudah siap secara mental dan fisik untuk kembali menjalani rutinitas harian.

“Kalau bekerja, jangan langsung melakukan beban pekerjaan yang berat. Bisa mulai dengan beban kerja yang ringan untuk menghindari ‘kegagalan’ dalam menyesuaikan diri kembali,” kata Adelia.