Pernyataan Taman Safari soal Eks Pemain Sirkus OCI yang Mengaku Alami Kekerasan

KOMPAS.com – Taman Safari Indonesia Group buka suara terkait kasus kekerasan yang dialami eks pemain Oriental Circus Indonesia (OCI).
“Taman Safari Indonesia Group sebagai perusahaan ingin menegaskan bahwa kami tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan ex pemain sirkus yang disebutkan,”kata Head of Media and Digital Taman Safari Indonesia Group Finky Santika Nh dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (16/4/2025).
Diketahui, sebelumnya sejumlah eks pemain OCI Taman Safari melakukan audiensi dengan Kementerian Hukum dan HAM pada Selasa (15/4/2025).
Berdasarkan pengakuan eks pemain OCI, mereka mendapat perlakuan tidak manusiawi, intimidasi, kekerasan, dan eksploitasi sejak kecil.
Finky menegaskan, Taman Safari berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan eks pemain sirkus yang dimaksud.
“Taman Safari Indonesia Group adalah badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud,”tegas Finky.
Finky mengatakan, dalam forum audiensi tersebut, terdapat beberapa penyebutan nama-nama indvidu.
Namun menurut dia, permasalahan tersebut bersifat pribadi dan tak terkait dengan Taman Safari secara kelembagaan.
“Adalah hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya, namun kami berharap agar nama dan reputasi Taman Safari Indonesia Group tidak disangkut pautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami, terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum,” kata dia.
Pihaknya menjelaskan, Taman Safari selalu berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha yang mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan hukum, serta etika bisnis yang bertanggung jawab.
Menurut dia, selama lebih dari 40 tahun pihaknya senantiasa mengutamakan konserbasi, edukasi, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki dasar fakta maupun keterkaitan yang jelas,” kata dia.