Kisah Antoine Griezmann: Ditolak di Perancis, Matahari bagi Real Sociedad

Antoine Griezmann, Real Sociedad, LALIGA, Perancis, Zubieta, Liga Spanyol, Laliga, Kisah Antoine Griezmann: Ditolak di Perancis, Matahari bagi Real Sociedad

San Sebastian merupakan kota yang masuk wilayah otonomi Provinsi Guipuzcoa. Di kota yang hanya berpopulasi sekitar 720 ribu jiwa itu, matahari jarang muncul.  

Ya, ketika memenuhi undangan LALIGA untuk berkunjung ke San Sebastian pada rentang 1-5 Mei 2025, KOMPAS.com merasakan sendiri nuansa kelabu kota ini. 

Awan kelabu sudah menjadi pemandangan sehari-hari masyarakat San Sebastian. Langit yang redup dan awan kelabu justru adalah pertanda hari baik, hal yang lumrah.

Ketika bocah itu menginjakkan kaki di lapangan dan mulai mengolah si kulit bulat, matahari seperti tersenyum kepadanya. Nama bocah tersebut adalah Antoine Griezmann.

"Kami punya sebuah istilah 'Ketika Antoine bermain, matahari muncul'," tutur Luki Uriarte, Direktur Sepak Bola Akar Rumput Real Sociedad di Zubieta.

"Klub-klub Perancis menolaknya, karena dia bukan pemain yang dibekali postur besar," ujar Luki Uriarte kepada KOMPAS.com, soal perjalanan karier Griezmann.

Antoine Griezmann, Real Sociedad, LALIGA, Perancis, Zubieta, Liga Spanyol, Laliga, Kisah Antoine Griezmann: Ditolak di Perancis, Matahari bagi Real Sociedad

Luki Uriarte, Direktur sepak bola akar rumput di Zubieta, fasilitas milik Real Sociedad, berbicara kepada media pada Jumat 2 Mei 2025.

Filosofi Zubieta

Namun, Real Sociedad melihat sesuatu dari bocah bertubuh kecil itu. Pemandu bakat Real Sociedad, Eric Olhats, dibuat terkesan dengan Griezmann kala menjalani masa percobaan dengan Montpellier dalam sebuah laga di Paris. 

Griezmann yang waktu itu masih berusia 13 tahun pun mendapatkan tawaran untuk menyeberang perbatasan dan meneruskan pendidikan sepak bolanya di San Sebastian, persisnya di akademi Real Sociedad.

"Saya beruntung melatih generasi 1991 dengan pemain seperti Antoine Griezmann, Inigo Martinez, Jon Gaztanaga. Pada tahun kedua Griezmann di sini, saya adalah pelatihnya," ucap Luki Uriarte kepada KOMPAS.com.

"Ketika dia berada di tim juvenil, perkembangannya lebih lambat dari pemain lain. Namun, saat bergabung dengan Sanse (Tim B Real Sociedad) di divisi dua, dia bisa langsung segera naik ke skuad utama."

Real Sociedad memiliki sebuah filosofi yang terus mereka terapkan sampai kini di Zubieta. Mereka ingin pemain muda tak tercabut dari lingkungannya bertumbuh.

Hal itu juga sesuai dengan aturan di Provinsi Guipuzcoa yang melarang tim sepak bola profesional untuk membina pesepak bola di bawah usia 12 tahun.

Real Sociedad membiarkan pemain bertumbuh dan berkembang di lingkungan asal mereka sampai regulasi memungkinkan mereka untuk bergabung dengan akademi di Zubieta.

Apa yang dilakukan Real Sociedad sedikit berbeda dengan sang tetangga di region Basque, Athletic Club. Pembinaan usia muda Athletic Club dilakukan mulai umur 9-10 tahun.

“Athletic Club membawa pemain-pemain dari Basque Country. Itu berarti pemain harus meninggalkan lingkungan natural mereka ke Lezama. Ini adalah pendekatan berbeda," kata Luki Uriarte.

Pendekatan ala Real Sociedad ini sudah terbukti jadi yang terbaik bagi Griezmann, bocah yang tak dilirik oleh sejumlah akademi di negara asalnya.

"Hal yang kami lihat darinya, dari sudut pandang teknik sepak bola dia cocok dengan apa yang kami miliki di sini," kata Luki Uriarte soal Griezmann.