Kenapa Konten ASMR Disukai Banyak Orang? Ini Penjelasannya

Konten, ASMR, YouTube, TikTok, konten, konten ASMR, Konten ASMR, konten asmr, Kenapa Konten ASMR Disukai Banyak Orang? Ini Penjelasannya

Namun,  apa sebenarnya yang membuat konten ASMR begitu digemari? Selengkapnya KompasTekno mengulas alasan di balik daya tarik ASMR dari sisi psikologis hingga tren digital yang berkembang.

Kenapa konten ASMR disukai banyak orang? 

ASMR atau Autonomous Sensory Meridian Response masih menjadi fenomena internet yang terus digemari hingga saat ini. Konten ASMR umumnya menampilkan suara-suara lembut seperti ketukan jari, bisikan pelan, atau gesekan kertas yang diremas. Bagi sebagian orang, jenis konten ini mungkin terdengar aneh atau tidak biasa. 

Namun, bagi mereka yang telah merasakannya, ASMR dapat memberikan sensasi nyaman berupa getaran lembut di area kepala dan leher, yang memicu rasa tenang hingga membantu mereka tertidur.

Beberapa kreator ASMR bahkan menghadirkan konsep konten yang menarik dan kreatif. Dilansir dari laman PhillyVoice, terdapat kreator bernama Preston Watt yang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan fokus menjadi pembuat konten ASMR secara penuh waktu. 

Ia mengaku bahwa ASMR sangat membantunya dalam mengelola stres, terutama ketika mengalami kesulitan tidur saat menjalani kuliah daring selama masa pandemi COVID-19.

Menurut rangkuman dari National Institutes of Health, ASMR memiliki potensi dalam membantu meredakan stres dan kecemasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menonton video ASMR dapat menurunkan detak jantung serta tekanan darah. 

Dalam penelitian tersebut, hasil pemindaian otak juga mengungkapkan bahwa ASMR mengaktifkan area-area yang berkaitan dengan relaksasi. Kendati demikian, para ilmuwan masih terus melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme kerja ASMR secara lebih mendalam.

Bagi mereka yang bekerja dari rumah atau sering merasa kesepian, suara dalam video ASMR dapat menciptakan rasa kehadiran orang lain yang menenangkan.

Namun, perlu dicatat bahwa ASMR tidak cocok untuk semua orang. Bagi penderita misophonia yaitu gangguan sensitivitas terhadap suara, beberapa suara seperti bisikan, kunyahan, atau napas bisa memicu ketidaknyamanan hingga stres. 

Meskipun demikian, para ahli sepakat bahwa suara memiliki pengaruh mendalam terhadap kondisi emosional dan fisiologis manusia, meskipun efek spesifik ASMR masih memerlukan penelitian lebih lanjut.