Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, Apa Ada Long Weekend?

Hari Lahir Pancasila jatuh pada 1 Juni setiap tahun. Kali ini, peringatan Hari Lahir Pancasila akan diperingati pada Minggu (1/6/2025).
Selain jatuh pada akhir pekan, Hari Lahir Pancasila 2025 juga termasuk hari libur nasional, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang pada Senin (14/10/2024).
Hari Lahir Pancasila 2025 ditandai sebagai akhir long weekend setelah libur Kenaikan Yesus Kristus.
Hari libur Kenaikan Yesus Kristus 2025 jatuh selama dua hari pada Kamis (29/5/2025) hingga pada Jumat (30/5/2025) dengan rincian berikut ini:
- Kamis (29/5/2025): Libur tanggal merah Kenaikan Yesus Kristus
- Jumat (30/5/2025): Cuti bersama Kenaikan Yesus Kristus
- Sabtu (31/5/2025): Libur akhir pekan
- Minggu (1/6/2025): Libur akhir pekan sekaligus libur nasional Hari Lahir Pancasila
Sejarah Hari Lahir Pancasila
Hari Lahir Pancasila ditandai sebagai hari libur setiap tahun. Momen ini dapat kamu manfaatkan untuk berwisata ke tempat wisata bersejarah.
Beberapa tempat wisata untuk memperingati Hari Lahir Pancasila adalah Gedung Pancasila, Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Taman Renungan Bung Karno, Danau Kelimutu, Desa Pancasila, hingga Monumen Nasional (Monas).
Sebelum datang ke tempat wisata tersebut, kamu bisa mengetahui sejarah munculnya Hari Lahir Pancasila.
Hari Kelahiran Pancasila ditandai dengan pidato Soekarno dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai, seperti dikutip laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Gedung Pancasila
Sidang BPUPKI berlangsung diakhiri dengan penyampaian ide dan gagasan Soekarno mengenai dasar negara pada 1 Juni 2025.
Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia. Setelah tiga tokoh pergerakan nasional menyampaikan ide dan gagasannya, maka terpilihlah pidato Soekarno, Pancasila, sebagai dasar negara.
Momentum pidato Bung Karno ini yang kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
Awalnya pidato Soekarno disampaikan secara aklamasi tanpa judul, seperti dikutip pada Selasa (27/5/2025).
Soekarno memberikan nama "Pancasila" yang diambil dari kata "panca" berarti lima serta "sila" yang artinya prinsip atau asas.
Ada lima lima dasar negara Indonesia yang disebutkan oleh Soekarno sebagai dasar Pancasila yakni Kebangsaan (sila pertama), Internasionalisme atau Perikemanusiaan (sila kedua), Demokrasi (sila ketiga), Keadilan sosial (sila keempat), dan Ketuhanan yang Maha Esa (sila kelima).
Demi menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-undang Dasar (UUD) berlandaskan kelima asas tersebut, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang diisi oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Akhirnya, setelah melalui beberapa kali persidangan, Pancasila disahkan sebagai dasar negara Indonesia yang sah dalam Sidang PPKI pada 18 Agustus 1945.