Yamaha Tak Lagi Dominan di Sulawesi Selatan dan Barat

Dalam waktu kurang dari satu dekade, peta persaingan sepeda motor di Pulau Sulawesi, tepatnya wilayah Sulawesi Selatan dan Barat, telah mengalami pergeseran.
Bila pada sebelum tahun 2020, Yamaha menguasai pasar dan mendominasi penjualan roda dua di daerah tersebut.
Kini, Honda berhasil mengejar ketertinggalan. Dan saat ini kedua merek raksasa itu bersaing ketat, saling berbagi kue pasar secara berimbang.
Ilustrasi booth Yamaha di IIMS 2023, yang memajang deretan skutik murah
Hal ini diungkap oleh Frengky J. Tunandar, GM Marketing PT Suracojaya Abadimotor, main diler Yamaha untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.
“Jujur, kalau tahun ini, berimbanglah market share kami. Kalau tiga tahun lalu, sebelum pandemi, kami masih di atas. Dulu (pangsa pasar Yamaha) 64 persen, sekarang berimbang lah,” ujar Frengky di Makassar (31/5/2025).
Menurut Frengky, salah satu penyebab turunnya dominasi Yamaha adalah tantangan di segmen motor berharga terjangkau atau low-end. Segmen ini paling terdampak oleh penurunan daya beli masyarakat.
“Segmen low-nya agak berat. Yamaha itu kan diskonnya kecil. Jadi untuk beli Yamaha agak berat. Apalagi kredit kami juga lebih ketat,” ucap dia.
Kondisi ini menyebabkan penjualan lewat skema kredit ikut turun, yang berimbas pada penurunan total unit yang terjual.
Frengky menjelaskan, saat ini penjualan per bulan belum mencapai kondisi normal, yang biasanya tembus 10.000 unit.
Ajang Fazzio Modifest 2025 di Makassar
Meski begitu, PT Suracojaya Abadimotor tak tinggal diam. Frengky menyebut tren penjualan di kuartal kedua 2025 mulai membaik. Ia pun optimistis penjualan bisa meningkat.
“Di Q2 udah lumayan, naik sekitar 10–15 persen. Harapan kami, di Q3 dan Q4 nanti bisa terus naik. Targetnya sih minimal seperti tahun lalu, atau kalau bisa di atasnya,” kata dia.