Komitmen Penuh Yamaha di MotoGP, Transformasi Mesin V4 Jadi Kunci Kebangkitan

Sejak regulasi empat tak dimulai pada 2002, Yamaha dikenal setia dengan konfigurasi mesin inline-4. Namun, penelitian dan pengembangan mesin V4 mulai dilakukan sejak 2024. Tahun 2025, prototipe V4 telah diuji oleh pembalap uji seperti Augusto Fernández dan Andrea Dovizioso.
Siap Diuji oleh Pembalap Balap

Pebalap MotoGP Valentino Rossi (kanan) dan Maverick Vinales berpose di samping motor YZR-M1 saat peluncuran Monster Energy Yamaha MotoGP Team di Jakarta, Senin, 4 Februari 2019.
Prototipe V4 berpotensi diuji oleh pembalap tim utama di test pasca-balapan Misano pada September atau bahkan diturunkan sebagai wildcard oleh Fernández dalam salah satu balapan terakhir tahun ini.
"Kami sudah sangat dekat [dengan keputusan]," ujar Direktur Pelaksana Yamaha Racing, Paolo Pavesio, kepada siaran TV internasional MotoGP, dikutip Minggu, 17 Agustus 2025.
Ia menyatakan bahwa tim kini “sangat dekat” dengan keputusan apakah akan menggunakan mesin V4 atau tetap mempertahankan inline-4 pada 2026. Ia menekankan bahwa mereka “sepenuhnya berkomitmen” terhadap proyek V4, meski menyadari tantangan besar agar performanya bisa setara atau lebih baik dibandingkan M1 saat ini.
"Hal ini membuat pekerjaan V4 untuk setidaknya setara dengan M1 saat kami memulai kembali sedikit lebih sulit. Ini proyek pengembangan yang sulit, tetapi kami berkomitmen penuh untuk itu," tambahnya.
Perubahan dari inline-4 yang telah bertahan lebih dari dua dekade ke konfigurasi V4 bukan hanya soal inovasi teknis, tapi juga beradaptasi dengan regulasi masa depan. Menurut laporan dari sumber lain, V4 tampak sebagai langkah strategis penting agar Yamaha tetap kompetitif dalam jangka panjang–terutama menghadapi regulasi dari 2027.
Mengapa Yamaha Pertimbangkan Mesin V4?

Monster Energy Yamaha MotoGP 2025
Sejak era mesin empat tak dimulai pada tahun 2002, Yamaha M1 identik dengan mesin inline-4. Mesin ini terkenal halus, mudah dikendalikan, dan cocok dengan gaya balap legenda seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Namun, perkembangan MotoGP modern memperlihatkan bahwa mesin V4 lebih unggul dalam hal kecepatan puncak dan efisiensi aerodinamika. Ducati menjadi contoh sukses bagaimana V4 bisa mendominasi kejuaraan beberapa tahun terakhir. Inilah alasan utama Yamaha mulai mengembangkan mesin baru agar tak tertinggal.
Yamaha kini di tengah momen transisi besar: antara tetap dengan mesin inline-4 yang dikenal, atau beralih ke V4 yang menjanjikan performa lebih baik namun penuh tantangan. Dengan kata Pavesio, mereka "sangat dekat" dengan keputusan akhir dan "sepenuhnya berkomitmen" terhadap perkembangan V4, memastikan Yamaha tetap relevan dan kompetitif di MotoGP musim mendatang.