Profil Auckland City, Penguasa Oseania yang Dihajar Bayern di Piala Dunia Antarklub 2025

Nama Auckland City mencuri perhatian publik sepak bola dunia usai mengalami kekalahan telak 0-10 dari Bayern Muenchen dalam pertandingan Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 di Stadion TQL, Cincinnati, Amerika Serikat, Minggu (15/6/2025) waktu setempat.
Di balik skor besar yang tercipta, Auckland City menyimpan kisah unik.
Mereka adalah satu-satunya tim amatir yang tampil dalam edisi Piala Dunia Antarklub 2025, dan telah menjadi peserta reguler turnamen ini berkat dominasi mereka di kawasan Oseania.
Auckland City merupakan klub yang berbasis di Selandia Baru, tepatnya di kota Auckland.
Mereka bermain di Stadion Kiwitea Street yang hanya berkapasitas 5.000 penonton, sebagian besar tanpa tempat duduk permanen.
Meski berstatus amatir, Auckland City bukanlah pendatang baru di panggung dunia.
Partisipasi mereka di Amerika Serikat kali ini menandai keikutsertaan ke-12 dalam sejarah Piala Dunia Antarklub, dari total 13 kali lolos—hanya absen sekali karena pandemi.
Mereka tampil di turnamen sebagai juara Liga Champions Oseania (OFC Champions League), kompetisi antarklub tertinggi di wilayah Pasifik.
Pada April 2025, Auckland City menaklukkan Hekari United dengan skor 2-0 di final, sekaligus memastikan gelar ke-13 sepanjang sejarah, sebuah rekor dunia dalam kompetisi antarklub kawasan.
Dominasi mereka di Oseania tidak tertandingi: 11 gelar dalam 13 edisi terakhir dan empat kali berturut-turut juara sejak 2022.
Berbeda dari sebagian besar peserta lain yang diperkuat pemain-pemain profesional, seluruh skuad Auckland City diisi oleh pemain amatir yang memiliki pekerjaan penuh waktu di luar sepak bola.
Beberapa dari mereka bahkan harus mengambil cuti tahunan atau cuti tanpa bayaran demi tampil di ajang ini.
Dalam laga kontra Bayern, beberapa pemain kunci tak bisa turut serta karena tidak memperoleh izin cuti dari pekerjaan mereka.
Kiper utama mereka, Conor Tracey, misalnya, tengah menjalani cuti tanpa bayaran dari pekerjaannya di sebuah gudang suplai veteriner.
Meskipun menguasai sepak bola Oseania, Auckland City bukanlah klub paling terkenal di kota mereka.
Status itu dimiliki oleh Auckland FC, sebuah waralaba profesional yang tampil di kompetisi A-League Australia.
Karena Auckland FC dan Wellington Phoenix bermain di kompetisi Australia, mereka tidak dapat berpartisipasi dalam Liga Champions Oseania, membuka jalan bagi dominasi Auckland City.
Auckland City harus bersaing dengan tim-tim dari 12 negara lain di wilayah OFC, termasuk Fiji, Samoa, Tonga, Kaledonia Baru, dan Kepulauan Solomon.
Meskipun sering menjadi tim kuda hitam, Auckland City pernah mencetak prestasi luar biasa.
Pada Piala Dunia Antarklub 2014, mereka finis di peringkat ketiga setelah mengalahkan klub Meksiko Cruz Azul melalui adu penalti di partai perebutan tempat ketiga.