Bahaya Tekanan Udara Ban yang Kurang: Apa yang Harus Diketahui

— Tekanan udara ban yang kurang sering dianggap sepele oleh sebagian pengendara.
Kondisi tersebut dapat menimbulkan kerusakan serius pada struktur ban, terutama jika dibiarkan dalam waktu lama atau digunakan untuk perjalanan jauh.
Menurut Denis, pemilik Garasi Oase Spesialis Bengkel Kaki-Kaki dan Cuci Mobil PH Balanced, tekanan udara yang kurang akan membuat ban mengalami beban berlebih saat bergesekan dengan aspal.
“Kalau tekanan udaranya kurang, beban ban jadi enggak merata, sisi-sisinya lebih cepat haus, dan benang atau kawat baja dalam ban bisa rusak,” kata Denis kepada Kompas.com, Selasa (18/6/2025).
Denis menjelaskan bahwa tekanan udara yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan juga membuat performa berkendara jadi kurang nyaman.
Selain itu, risiko kecelakaan bisa meningkat, terutama saat mobil dipacu dalam kecepatan tinggi.
Ilustrasi ban kurang tekanan udara.
“Biasanya kalau tekanan udara kurang, ban jadi lebih mudah panas. Kalau dipakai perjalanan jauh, apalagi di jalan tol, itu sangat berisiko pecah ban,” ujarnya.
Untuk menghindari hal tersebut, Denis menyarankan agar pengendara rutin memeriksa tekanan udara minimal dua minggu sekali, atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
Cek juga kondisi fisik ban, apakah ada retakan atau benjolan.
“Kalau bingung berapa tekanan udara yang pas, tinggal lihat saja stiker rekomendasi dari pabrikan, biasanya ada di pintu pengemudi atau dekat tangki bensin,” kata Denis.
Dengan menjaga tekanan udara yang sesuai, ban akan lebih awet, berkendara menjadi lebih nyaman, dan risiko kecelakaan dapat berkurang.