Antonio Rudiger Kena Rasis di Piala Dunia Antarklub, FIFA Selidiki Bek Pachuca

Antonio Rudiger Kena Rasis di Piala Dunia Antarklub, FIFA Selidiki Bek Pachuca

Bek Real Madrid, Antonio Rudiger mengatakan, bahwa dirinya mengalami pelecehan rasisme saat menang 3-1 atas Pachuca di Piala Dunia Antarklub, Senin (23/6) WIB.

Sang pelatih, Xabi Alonso menyebutkan, bahwa FIFA telah kini sedang melakukan penyelidikan.

Wasit Ramon Abatti menyilangkan lengan bawahnya di depan dada, yang menandakan aktivasi protokol anti-rasisme, atau lima menit memasuki waktu tambahan setelah perkelahian singkat ketika ada pelanggaran terhadap pemain Jerman itu.

Ketika ditanya apakah Rudiger telah menjadi korban rasisme selama pertandingan, Alonso mengatakan dalam konferensi pers: "Itulah yang dikatakan Rudiger, dan kami percaya padanya.

"Penting untuk tidak menoleransi situasi seperti ini. FIFA sekarang sedang melakukan penyelidikan. Itu saja yang dapat saya katakan," tambah Alonso.

Namun, tidak jelas apakah pelecehan yang dituduhkan itu berasal dari penonton atau lawan. Bek Pachuca, Gustavo Cabral, yang berselisih dengan Rudiger sebelum berbicara dengan wasit, membantah bahwa ia telah melakukan pelecehan rasis terhadap bek Madrid itu.

"Tidak ada yang rasis. Saya memanggilnya ayam, seperti yang kami katakan di Argentina, itu saja," kata Cabral.

Lalu, FIFA belum dapat segera mengklarifikasi insiden tersebut ketika dihubungi oleh Reuters, karena masih menunggu laporan wasit.

Pemain 32 tahun itu menjadi sasaran pelecehan rasis beberapa kali saat bermain untuk Chelsea, AS Roma, dan Real Madrid, baik di lapangan maupun online. (sof)