MAB Siapkan Pabrik Baru di Jawa Timur, Produksi 150 Unit Per Bulan
Untuk menggarap pasar kendaraan listrik komersial, PT Mobil Anak Bangsa atau MAB mengaku telah melakukan beragam persiapan. Tidak hanya menggandeng perusahaan lokal sebagai distributor, mereka juga telah menyiapkan pabrik baru di Jawa Timur.
Langkah ini diambil guna memudahkan transportasi unit yang bakal dijual di Indonesia timur.
“Kami akan memproduksi unit di pabrik kedua yang berada di Pasuruan, Jawa Timur sehingga dari sisi transportasi tidak akan terlalu jauh. Kapasitas produksinya pun cukup besar yaitu sekitar 150 unit per bulan,” ungkap ungkap Kelik Irwantono, CEO PT Mobil Anak Bangsa di Jakarta (24/06).
Tak hanya itu, dirinya pun sudah menargetkan menjual sedikitnya 300 unit kendaraan listrik di Indonesia timur hingga akhir tahun nanti. Oleh sebab itu mereka juga bakal membangun beragam fasilitas buat memastikan kepuasan pelanggan.

“Untuk pengisian baterai, kami sudah berbicara dengan PLN guna memastikan ketersediaan dan stabilitas daya,” tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa MAB resmi menggarap pasar kendaraan listrik di Sulawesi, Maluku dan Papua. Mereka bakal menggandeng PT Mata Cahaya Timur untuk menjadi distributor di ketiga wilayah tersebut.
Selain membangun diler berkonsep 3S (Sales, Service dan Sparepart). Mereka juga bertanggung jawab kegiatan penjualan kendaraan, penyediaan layanan purna jual hingga suku cadang resmi.
Penunjukan PT mata Cahaya Timur sebagai distributor MAB di Indonesia pun diklaim tidak sembarangan. Mereka mengklaim sudah memastikan bahwa perusahaan tersebut sudah benar-benar mengenal para calon pelanggannya.

Terlebih kerja sama ini bakal berlangsung cukup lama yaitu mencapai dua tahun. Ada pun produk yang akan dipasarkan oleh PT Mata Cahaya Timur antara lain Electric Heavy Truck 6x4, Electric Heavy Truck 8x4, Electric Double Cabin dan Motor Listrik Electro.
“Untuk kendaraan yang paling banyak dicari adalah Electric Heavy Truck 6x4. Model ini sangat sesuai buat dipakai di area tambang dengan medan berat,” pungkas Kelik.