Malut United Blak-blakan soal Pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Ada Praktik ‘Uang Main’

Malut United Blak-blakan soal Pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Ada Praktik ‘Uang Main’

Manajemen Malut United blak-blakan soal alasan pemecatan pelatih kepala Imran Nahumarury dan Direktur Teknik Yeyen Tumena. Pemecatan keduanya mengejutkan, mengingat Malut United punya prestasi bagus di Liga 1 2024/2025 .

Datang sebagai tim promosi, Malut United finis di tempat ketiga klasemen.

Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh menjelaskan bahwa keputusan berat ini diambil bukan tanpa dasar, melainkan demi menjaga integritas klub dan membersihkan budaya sepak bola dari praktik-praktik menyimpang.

Keputusan pemecatan kedua sosok yang dikenal memiliki nama besar itu dilandasi serangkaian pelanggaran serius yang telah berlangsung sejak mereka masih menangani tim di kompetisi Liga 2.

Menurut Asghar, kedua sosok sebenarnya telah diberi kesempatan untuk berubah, bahkan mendapatkan kenaikan kompensasi hingga 300 persen dari Liga 2 ke Liga 1, namun, kenyataannya justru sebaliknya.

"Energi kami sekarang sepenuhnya tercurah pada persiapan jangka panjang fisik dan peran pemain dalam TC di Yogyakarta pada 27 Juli 2025 jelang bergulirnya Liga 1, yang rencananya akan dimulai pada awal Agustus. Tapi kami tidak bisa menutup mata atas berbagai praktik tidak pantas yang dilakukan keduanya," tegas Asghar dalam konferensi pers saat damping Perwakilan Manajemen Hengky Oba dikutip dari Antara.

Asghar mengungkapkan bahwa pemecatan Imran dan Yeyen dilatarbelakangi temuan praktik pemotongan gaji dan pengambilan fee pemain, termasuk dari dua pemain asing.

Bahkan hampir seluruh pemain lokal Malut United mengaku pernah dimintai uang agar bisa bermain. Praktik ini dinilai merusak nilai profesionalisme dan kepercayaan yang seharusnya dijaga dalam tim.

"Kami kecewa berat. Ada pemain yang mengaku harus menyetor uang agar bisa bermain. Fee pemain juga diambil dan itu jelas melanggar," ungkapnya. (*)