Misteri Pencarian Tubuh Korban Mutilasi Batang Anai, 4 Bagian Belum Ditemukan

Pihak Kepolisian bersama masyarakat terus menyelusuri Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman mencari sisa potongan tubuh korban pembunuhan disertai mutilasi di daerah itu.
Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi menyampaikan, pihaknya masih memfokuskan pencarian di aliran sungai Batang Anai hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hingga Selasa, 24 Juni 2025, diketahui masih ada empat potongan tubuh yang belum ditemukan dari total sepuluh potong tubuh yang dibuang oleh pelaku pada, Minggu (15/6).
"Kita masih terus melakukan pencarian dibantu masyarakat sekitar. Hingga hari ini baru enam bagian tubuh yang ditemukan. Masih terdapat empat potongan tubuh yang belum didapatkan," ujar Kapolsek di lokasi pencarian.

lokasi penemuan mayat korban mutilasi di Batang Anai
Kapolsek menyampaikan, pada giat yang dilakukan hari ini, pihaknya akan kembali menyusuri lokasi pertama dimana potongan tubuh korban dibuang ke aliran sungai hingga muara sungai.
Dia menegaskan, pihaknya terus berusaha mencari sembari juga meminta kepada masyarakat untuk memberitahukan kepada pihak berwajib bilamana menemukan potongan tubuh atau benda lain yang mencurigakan terkait peristiwa ini.
"Kita juga meminta kepada masyarakat agar melaporkan ke polisi terdekat bilamana menemukan potongan tubuh manusia," tukasnya.

Polisi tangkap SJ, pelaku mutilasi di Batang Anai, Padang Pariaman.
Septia Adinda, korban pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh Satria Juhanda alias Wanda ditemukan tragis. Jasad remaja putri malang itu, ditemukan secara terpisah di aliran Sungai Batang Anai. Menurut keterangan pelaku, jasad Adinda dimutilasi menjadi sepuluh bagian.
Berdasarkan informasi terkini yang disampaikan pihak Kepolisian terdapat enam potongan tubuh yang baru ditemukan, yang terdiri dari kepala hingga kaki.
Namun, potongan tubuh tersebut masih belum utuh. Terdapat empat bagian lagi yang saat ini masih dalam proses pencarian, yakni dua bahu, satu kaki dan satu tangan.
Laporan Andri Saputra