Tips Cek Ban Mobil Sebelum Liburan Sekolah

Memasuki liburan sekolah, banyak keluarga yang merencanakan untuk melakukan perjalanan ke luar kota menggunakan mobil pribadi.
Sebelum berangkat, penting untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi ban.
Fisa Rizqiano, Head of Original Equipment (OE) Sales PT Bridgestone Tire Indonesia, mengingatkan keluarga yang akan berlibur dengan kendaraan pribadi untuk memeriksa kembali kendaraannya, khususnya kondisi ban.
Beberapa pilihan ban mobil Bridgestone di IIMS 2025.
"Sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan, ban berperan vital dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara,” ujar Fisa dalam keterangan resminya.
Menurut Fisa, kondisi ban yang prima akan mengurangi potensi masalah, terutama saat perjalanan jarak jauh.
Oleh karena itu, ia mengimbau para pengendara untuk melakukan pengecekan ban secara menyeluruh sebelum melakukan perjalanan.
Ilustrasi pengecekan ban mobil
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti tekanan ban, kedalaman alur, rotasi ban, dan lainnya.
"Pastikan tekanan udara pada ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan yang umumnya informasi tersebut tersedia di stiker pilar pintu pengemudi atau pada buku manual kendaraan," kata Fisa.
"Gunakan alat ukur yang standar dan presisi untuk memeriksa tekanan angin pada semua ban, termasuk ban cadangan, serta lakukan penyesuaian tekanan ban sesuai rekomendasi jika diperlukan. Tekanan ban yang tepat akan meningkatkan kenyamanan dan keselamatan saat berkendara," ujarnya.
TWI pada ban mobil
Fisa menambahkan, kedalaman alur ban sangat disarankan agar masih dalam batas aman.
Jika batas Tire Wear Indicator (TWI) sudah terlihat, hal ini menunjukkan bahwa kedalaman alur ban yang tersisa sama dengan atau lebih rendah dari 1,6 mm, dan menandakan bahwa ban tersebut sudah haus dan harus diganti.
"Ban yang haus dapat mengurangi traksi dan meningkatkan risiko kecelakaan, terutama pada kondisi hujan atau jalan basah," ujar Fisa.
Ban mobil botak bisa jadi salah satu penyebab aquaplaning.
Selain itu, disarankan juga untuk melakukan rotasi ban secara berkala setiap 8.000 km hingga 10.000 km, untuk memastikan keausan yang merata pada semua ban.
Saat merencanakan perjalanan jarak jauh, melakukan rotasi ban sebelum berangkat liburan sangat bermanfaat.
"Periksa kondisi fisik ban dari kerusakan seperti sobekan, benjolan, atau benda tajam yang menancap pada ban. Ban perlu segera diganti apabila terdapat tanda kerusakan," kata Fisa.
Selain ban yang digunakan, ban cadangan pun juga penting untuk diperhatikan, termasuk peralatan keselamatan lainnya.
"Pastikan ban cadangan terisi angin sesuai standar dan dalam kondisi baik. Penting untuk mengetahui lokasi penyimpanan peralatan seperti dongkrak, kunci roda, dan peralatan lain untuk mengganti ban," ujarnya.
Perlu diketahui, saat ini ada beberapa kendaraan yang tidak menggunakan ban cadangan, tetapi dibekali tire repair kit.
Pastikan tahu lokasi penyimpanannya dan cara menggunakannya.
Fisa mengatakan, hindari muatan berlebih pada kendaraan karena dapat menambah tekanan pada ban dan mempengaruhi pengendalian.
Perhatikan beban sesuai kapasitas normal kendaraan; distribusi beban yang merata akan membantu mencegah keausan ban yang abnormal.