Cara Mencegah dan Penyebab Ban Mobil Kempes
Temukan penyebab ban mobil kempes saat lama tidak dipakai dan cara mencegahnya di sini.

Anda mungkin pernah mengalami kondisi ban mobil tiba-tiba kempes meskipun kendaraan tidak digunakan dalam waktu lama. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada mobil, tetapi juga pada kendaraan lain seperti motor dan sepeda.
Meski secara logika ban yang tidak digunakan seharusnya tidak kehilangan tekanan udara dengan cepat, nyatanya hal tersebut justru kerap terjadi. Ada beberapa faktor teknis dan lingkungan yang memengaruhi tekanan udara di dalam ban selama mobil diparkir lama.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan serius seperti flat spot hingga memperpendek usia pakai ban. Oleh karena itu, penting bagi Anda memahami penyebab dan cara mencegah ban kempes saat kendaraan tidak digunakan.
Tekanan Udara Alami Menurun
Salah satu penyebab utama ban kempes meskipun mobil tidak digunakan adalah penurunan tekanan udara secara alami. Hal ini berkaitan erat dengan prinsip fisika, tepatnya hukum Gay-Lussac, yang menyebutkan bahwa tekanan gas akan sebanding dengan suhu dalam ruang tertutup.
Artinya, suhu tinggi akan menurunkan tekanan udara dalam ban, sementara suhu rendah meningkatkan tekanan tersebut. Kendaraan yang tidak digunakan dalam waktu lama tidak mendapatkan peningkatan suhu dari gesekan selama perjalanan, sehingga tekanan udara cenderung menurun secara perlahan.
Perubahan Suhu Lingkungan
Perubahan suhu di sekitar kendaraan memiliki pengaruh signifikan terhadap tekanan ban. Suhu dingin dari lantai atau ubin tempat mobil diparkir bisa menyebabkan molekul udara dalam ban menyusut dan keluar melalui pori-pori karet ban.
Ban memiliki pori-pori kecil yang memungkinkan udara keluar secara perlahan ketika terjadi perubahan suhu ekstrem. Kondisi inilah yang mempercepat proses pengempesan, terutama jika kendaraan diparkir di tempat yang terlalu dingin.
Posisi dan Permukaan Parkir
Tempat parkir yang keras dan dingin turut mempercepat ban kempes. Ketika ban bersentuhan langsung dengan permukaan seperti lantai ubin yang dingin dalam waktu lama, maka tekanan dalam ban akan perlahan berkurang.
Tidak hanya itu, parkir di tempat panas juga berisiko karena paparan sinar matahari langsung dapat menyebabkan keretakan pada ban. Oleh sebab itu, posisi parkir dan alas ban menjadi aspek penting untuk diperhatikan jika Anda ingin mencegah kebocoran udara pada ban.
Retakan Tapak Mempercepat Kempes
Tapak ban yang mulai retak juga bisa menjadi jalan bagi udara keluar dari dalam ban. Mobil yang terlalu lama diparkir menyebabkan tekanan konstan pada satu titik ban, memperbesar risiko keretakan.
Ban yang sudah berumur atau aus akan lebih rentan terhadap kerusakan ini. Disarankan untuk mengganti ban setidaknya setiap enam tahun atau lebih cepat jika ditemukan kerusakan visual seperti retak.
Tambalan Ban Tidak Sempurna
Ban yang sebelumnya sudah pernah ditambal juga rentan kempes jika tambalan tidak dilakukan dengan sempurna.
Mobil yang lama tidak bergerak membuat tekanan udara dalam ban menjadi tidak stabil dan bisa memperparah kebocoran kecil dari tambalan yang kurang rapat. Hal ini semakin diperburuk jika tekanan udara dalam ban tidak sesuai rekomendasi pabrik.
Dampak Flat Spot pada Ban
Kondisi ban kempes yang dibiarkan dalam jangka waktu lama dapat memunculkan flat spot. Flat spot adalah bagian tapak ban yang menjadi datar akibat tekanan diam pada satu titik dalam waktu panjang.
Kondisi ini dapat bersifat sementara dan hilang setelah ban kembali digunakan, namun dalam beberapa kasus bisa bersifat permanen dan memaksa Anda mengganti ban lebih cepat dari masa pakainya.
Mengapa Nitrogen Lebih Direkomendasikan
Penggunaan nitrogen pada ban menjadi solusi efektif untuk mencegah kebocoran udara saat mobil tidak digunakan. Molekul nitrogen berukuran lebih besar dibandingkan udara biasa, sehingga lebih sulit keluar dari pori-pori ban.
Selain itu, tekanan udara dalam ban yang diisi nitrogen cenderung lebih stabil, membantu memperlambat penuaan karet ban selama kendaraan diparkir lama.
Cek Tekanan Secara Berkala
Sebelum meninggalkan kendaraan dalam waktu lama, Anda perlu memeriksa tekanan udara pada ban secara berkala. Pastikan tekanan sesuai dengan anjuran pabrikan.
Tekanan yang terlalu rendah akan mempercepat hilangnya udara, sementara tekanan berlebihan bisa memperbesar risiko keretakan. Jangan lupa memeriksa kondisi fisik ban secara menyeluruh, termasuk apakah terdapat benjolan, robek, atau retakan.
Gunakan Dongkrak Saat Parkir Lama
Mengurangi beban ban saat mobil diparkir lama bisa dilakukan dengan menggunakan dongkrak.
Dongkrak membantu mengangkat sebagian berat kendaraan, sehingga tekanan tidak sepenuhnya bertumpu pada ban. Cara ini efektif untuk mencegah terbentuknya flat spot dan menjaga tekanan udara tetap stabil selama mobil tidak dipakai.
Gunakan Penutup atau Alas Ban
Melindungi ban dari suhu ekstrem dan paparan sinar matahari langsung bisa dilakukan dengan menambahkan alas atau penutup ban.
Penutup ini membantu mencegah transfer suhu langsung dari lantai ke ban serta melindungi permukaan ban dari keretakan akibat sinar UV. Langkah ini sangat berguna bagi Anda yang sering meninggalkan mobil dalam garasi terbuka atau area yang terpapar cuaca ekstrem.