Ban Mobil Benjol? Bahaya! Ini Penyebab & Cara Mengatasinya
- 1. Tekanan Angin yang Tidak Sesuai: Musuh Utama Ban Mobil
- 2. Benturan dengan Benda Keras: Ancaman di Jalan Raya
- 3. Beban Berlebih (Overloading): Jangan Sampai Kelebihan Muatan
- 4. Usia Ban Tua dan Kualitas Ban yang Buruk: Faktor yang Tak Bisa Diremehkan
- 5. Kerusakan Suspensi: Sistem Peredam Guncangan yang Bermasalah
Cari tahu penyebab ban mobil benjol dan cara mengatasinya untuk mencegah kecelakaan!

Pernahkah Anda melihat ban mobil yang benjol? Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele. Ban benjol bisa tiba-tiba pecah, membahayakan pengemudi dan penumpang. Artikel ini akan mengungkap penyebab dan solusi tepatnya.
Banyak faktor yang menyebabkan ban mobil benjol, mulai dari tekanan angin yang salah hingga kerusakan suspensi. Kondisi jalan juga berperan besar. Jika dibiarkan, ban benjol akan semakin parah dan berisiko kecelakaan.
Memahami penyebab dan cara mengatasinya penting untuk keselamatan berkendara. Dengan perawatan rutin dan pengecekan berkala, Anda bisa mencegah ban mobil benjol dan tetap aman di jalan.
1. Tekanan Angin yang Tidak Sesuai: Musuh Utama Ban Mobil
Tekanan angin ban yang kurang atau berlebihan adalah penyebab utama ban mobil benjol. Tekanan rendah membuat ban mudah tertekan dan deformasi saat melewati jalan tidak rata. Akibatnya, muncul benjolan.
Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi membuat ban menjadi kaku dan rentan terhadap benturan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan ban benjol dan meningkatkan risiko pecah ban.
Pastikan selalu mengecek dan mengisi tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Angka PSI ideal tertera di dinding ban. Untuk mobil hatchback, sedan, dan city car biasanya 30-33 PSI, MPV 33-36 PSI, dan SUV 35-40 PSI.
2. Benturan dengan Benda Keras: Ancaman di Jalan Raya
Jalan rusak penuh lubang dan batu tajam adalah mimpi buruk bagi ban mobil. Benturan keras dapat merusak struktur internal ban, menyebabkan benjolan yang sulit diatasi.
Hindari jalan rusak sebisa mungkin. Jika terpaksa melewatinya, lakukan dengan kecepatan rendah dan hati-hati. Setelah melewati jalan rusak, periksa kondisi ban secara menyeluruh.
Benda tajam seperti paku atau pecahan kaca yang tertancap di ban juga dapat menyebabkan benjolan. Segera cabut benda tajam tersebut dan periksakan ban ke bengkel.
3. Beban Berlebih (Overloading): Jangan Sampai Kelebihan Muatan
Membawa beban melebihi kapasitas mobil membuat ban bekerja ekstra keras. Hal ini meningkatkan risiko kerusakan, termasuk munculnya benjolan pada ban.
Selalu pastikan beban yang dibawa sesuai dengan kapasitas angkut mobil. Hindari membawa barang terlalu banyak, terutama barang berat yang dapat merusak struktur ban.
Kelebihan muatan juga dapat merusak suspensi mobil. Suspensi yang rusak akan memperparah kondisi ban dan meningkatkan risiko munculnya benjolan.
4. Usia Ban Tua dan Kualitas Ban yang Buruk: Faktor yang Tak Bisa Diremehkan
Ban yang sudah tua, aus, atau berkualitas rendah lebih rentan terhadap kerusakan. Karet ban yang sudah getas mudah mengalami deformasi dan retak.
Ganti ban secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya sekitar 3-5 tahun atau ketika kembangan ban sudah aus. Pilih ban berkualitas baik dari merek ternama.
Ban yang sudah aus dan memiliki retakan tidak layak pakai. Gunakan ban baru untuk memastikan keselamatan berkendara dan mencegah ban benjol.
5. Kerusakan Suspensi: Sistem Peredam Guncangan yang Bermasalah
Suspensi yang rusak atau aus menyebabkan distribusi beban pada ban tidak merata. Ini meningkatkan tekanan pada titik tertentu dan menyebabkan benjolan.
Lakukan pengecekan dan perawatan berkala pada sistem suspensi mobil. Perbaikan suspensi yang rusak harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada ban.
Suspensi yang berfungsi baik akan meredam guncangan dan melindungi ban dari benturan keras yang dapat menyebabkan benjolan.
Ban mobil yang benjol umumnya tidak dapat diperbaiki. Kerusakan pada struktur internal ban bersifat permanen dan membahayakan. Satu-satunya solusi aman adalah mengganti dengan ban baru. Jangan tunda penggantian karena risiko pecah ban sangat tinggi, terutama pada kecepatan tinggi. Selalu prioritaskan keselamatan berkendara.