Merasa Tidak Pantas di Tempat Kerja Itu Imposter Syndrome, 5 Cara Bantu Kamu Mengatasinya

Ilustrasi hadapi rekan kerja culas, 1. Kenali Tanda-Tandanya, 2. Akui Prestasi yang Sudah Diraih, 3. Berhenti Membandingkan Diri, 4. Diskusi dengan Orang Terpercaya, 5. Ubah Pola Pikir dan Fokus pada Proses
Ilustrasi hadapi rekan kerja culas

Pernahkah Anda merasa tidak pantas berada di posisi sekarang meskipun memiliki kemampuan yang cukup? Jika ya, Anda mungkin sedang mengalami imposter syndrome. 

Imposter syndrome merupakan gangguan psikologis yang umum dialami oleh banyak pekerja, baik yang baru memulai karier maupun yang sudah berpengalaman. Seseorang yang mengalami kondisi ini cenderung merasa kesuksesan yang diraih hanyalah keberuntungan semata, bukan hasil dari kerja keras dan kompetensi yang dimiliki.

Bahayanya perasaan tidak pantas in dapati mengaruhi kinerja dan kesejahteraan mental di lingkungan kerja. Perasaan tidak percaya diri yang berlebihan dapat membuat Anda menahan ide, menghindari tantangan, atau bahkan merasa cemas setiap kali diberi tanggung jawab besar. 

Jika dibiarkan, konidisi tersebut dapat menghambat perkembangan karier dan mengurangi produktivitas. Untuk itu, penting memahami cara mengelola perasaan ini agar Anda tetap percaya diri dan optimal dalam bekerja.

1. Kenali Tanda-Tandanya

Langkah pertama untuk mengatasinya adalah mengenali tanda-tandanya. Beberapa ciri umum meliputi merasa tidak layak atas pencapaian, takut gagal meskipun sudah berusaha maksimal, serta sering membandingkan diri dengan orang lain. 

Apabila Anda kerap berpikir “Saya hanya beruntung” setiap kali berhasil, itu bisa menjadi sinyal imposter syndrome. Mengenali gejala ini membantu Anda mengambil langkah yang tepat sebelum perasaan tersebut semakin mengganggu.

2. Akui Prestasi yang Sudah Diraih

Sering kali, orang yang mengalami imposter syndrome mengabaikan pencapaian mereka sendiri. Mulailah mencatat setiap keberhasilan, sekecil apa pun, agar Anda memiliki bukti konkret tentang kemampuan yang dimiliki. 

Membaca kembali daftar tersebut saat rasa ragu muncul dapat membantu memulihkan kepercayaan diri. Ingat, kesuksesan bukan semata keberuntungan, tetapi hasil kerja keras dan kompetensi Anda.

3. Berhenti Membandingkan Diri

Perbandingan sosial adalah pemicu utama perasaan tidak cukup baik. Fokus pada perkembangan diri sendiri, bukan pada pencapaian orang lain. 

Jika Anda ingin menjadikan seseorang sebagai inspirasi, jadikan itu sebagai motivasi untuk belajar, bukan sebagai tolok ukur yang menurunkan rasa percaya diri.

4. Diskusi dengan Orang Terpercaya

Menyimpan perasaan ini sendirian hanya akan memperburuk keadaan. Cobalah untuk berbicara dengan mentor, rekan kerja, atau profesional psikologi.

Dukungan sosial dapat memberikan perspektif baru dan meyakinkan Anda bahwa apa yang dirasakan adalah hal yang umum terjadi, bukan kelemahan pribadi.

5. Ubah Pola Pikir dan Fokus pada Proses

Daripada menuntut kesempurnaan, fokuslah pada proses belajar dan perkembangan diri. Tidak ada orang yang selalu benar atau sempurna dalam bekerja. 

Kesalahan adalah bagian dari proses yang justru membuat Anda semakin kompeten. Mengubah cara pandang ini dapat mengurangi tekanan dan membantu Anda lebih percaya diri dalam menjalani peran.

Imposter syndrome adalah tantangan psikologis yang bisa dialami siapa saja, termasuk profesional sukses. Keberhasilan Anda adalah hasil dari usaha, keterampilan, dan dedikasi, bukan sekadar keberuntungan.