Temani dari Nol Tapi Dikhianati? Ini 5 Cara Hadapi From Zero to Hero Syndrome

Narasi “temani aku dari nol” kerap terdengar romantis dalam hubungan asmara. Namun, tak sedikit perempuan yang justru merasakan pahitnya dikhianati setelah pasangannya mencapai kesuksesan.
Fenomena ini dikenal sebagai From Zero to Hero Syndrome, ketika seseorang mendampingi pasangan dari masa sulit, tetapi akhirnya justru ditinggalkan.
Di balik kisah perjuangan dan pengorbanan tersebut, perempuan sering kali memikul beban emosional yang besar tanpa dihargai setara. Lantas, bagaimana menghadapinya?
Bagaimana menghadapi from zero to hero syndrome?
1. Validasi emosi tidak nyaman
Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.
Psikolog klinis Melisa, M.Psi., Psikolog menjelaskan, perasaan kecewa, marah, dan sedih adalah reaksi wajar saat merasa dikhianati setelah melakukan pengorbanan panjang.
Sebaiknya terima semua emosi yang kamu rasakan agar kamu bisa puas meluapkan rasa sedih. Menolak atau menepis emosi justru bisa membuat kamu tidak kunjung sembuh.
“Boleh kok untuk merasakan emosi-emosi yang tidak nyaman, kecewa, marah, sedih, jijik mungkin. Adanya perasaan berduka itu normal,” ujar Melisa saat diwawancarai Kompas.com, Senin (30/6/2025).
Emosi tersebut adalah sinyal bahwa kita masih manusiawi. Justru jika tidak merasa apa-apa, perlu dicurigai ada luka yang dipendam atau tak disadari.
2. Lakukan refleksi dan evaluasi hubungan
Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.
Setelah emosi mulai stabil, penting untuk merefleksikan hubungan yang telah dijalani.
Misalnya, apakah hubungan tersebut layak diperjuangkan? Apa pembelajaran yang bisa diambil?
Dari titik itu, kamu bisa berpikir jernih dan melihat seberapa layak hubungan tersebut bisa diselamatkan. Jika tidak, lepaskan hubungan tersebut.
“Coba juga untuk mendalami emosi-emosi tidak nyaman ini, mengevaluasi apakah pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari hubungan ini,” jelas Melisa.
3. Bangun koneksi dengan support system

Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.
Saat merasa kehilangan, jangan menutup diri dari dukungan sosial. Teman, keluarga, atau komunitas bisa menjadi tempat pulih yang efektif.
Pada masa seperti ini, kamu bukan hanya butuh dukungan dari diri sendiri, melainkan dari sahabat dan keluarga. Hal ini bertujuan agar kamu sadar bahwa masih banyak yang peduli terhadap kamu.
“Cara ini menjadi tanda bahwa diri ini masih layak untuk dicintai oleh orang-orang atau support system yang sifatnya real (nyata),” tuturnya.
4. Fokus pada perkembangan diri
Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.
Psikolog klinis Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., Psikolog menyarankan perempuan untuk terus bertumbuh. Bukan semata karena pasangan, tetapi demi diri sendiri.
Membantu pasangan untuk meraih mimpinya bukanlah tindakan yang salah, selagi kamu tidak melupakan tanggung jawab dan mimpi kamu sendiri.
Hubungan yang ideal seharusnya kedua individu di dalamnya sama-sama berkembang dan tidak merugikan salah satu pihak.
“Tetap buat diri kita berkembang walaupun tujuannya untuk diri kita sendiri, bukan untuk laki-laki,” katanya.
Dengan begitu, kehilangan pasangan tidak akan menghapus nilai diri kita.
5. Tetap realistis dalam menjalin hubungan
Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.
Adelia menambahkan, penting untuk menyadari tak semua harapan berjalan sesuai rencana.
Dengan demikian, pola pikir yang realistis sangat diperlukan agar kamu tidak kehilangan kontrol atas diri kamu sendiri. Apalagi jika kamu mengalami fenomena from zero to hero syndrome.
“Meskipun kita menemani seseorang untuk bisa berkembang, kita juga harus tetap realistis atas apapun yang akan terjadi di masa depan,” ujar Adelia.