Mengenal Penyebab Pingsan, dari yang Ringan Sampai Berbahaya

Pingsan sering kali dianggap sepele, padahal kondisi ini adalah penurunan kesadaran sementara yang bisa dialami siapa saja. Sebagian besar penyebabnya memang tidak berbahaya, tetapi ada juga kondisi medis yang perlu diwaspadai.
Menurut dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.JP (K), pingsan terjadi karena penurunan aliran darah ke otak dalam durasi singkat, berlangsung mendadak, dan biasanya bisa pulih secara spontan.
"Yang paling sering dialami adalah pingsan refleks, pemicunya bisa karena berdiri lama di tempat panas atau situasional karena melihat darah, dan sebagainya," ujar dr. Dony saat diwawancara KOMPAS.com (11/8/2025).
Meski terlihat ringan, pingsan tetap bisa menimbulkan risiko. Data menunjukkan sekitar 29 persen pasien pingsan harus dibawa ke UGD karena mengalami cedera minor, dan 5 persen mengalami cedera mayor akibat kecelakaan lalu lintas saat pingsan.
Apa saja kondisi yang menjadi penyebab pingsan?
1. Pingsan refleks
Sekitar 40-60 persen kasus pingsan adalah tipe pingsan refleks karena jantung tidak menerima darah yang cukup dari pembuluh darah balik.
"Pingsan ini disebabkan karena penurunan tekanan darah atau penurunan denyut nadi. Mekanisme terjadinya adalah 'kesalahan' refleks jantung, di mana sistem saraf parasimpatis menjadi terlalu dominan," papar dr.Dony yang berpraktik di RS Siloam TB Simatupang Jakarta ini.
Pada pingsan jenis ini tidak diperlukan intervensi medis apa pun karena kesadaran pasien bisa pulih tanpa ada gejala sisa.
Pingsan refleks umumnya disertai dengan gejala tertentu seperti mual, tidak nyaman di dada, keringat dingin, atau pandangan kabur, sebelum terjadi pingsan.
Pemicu pingsan refleks bisa karena berdiri lama di tempat yang panas, atau pun adanya rangsangan spesifik seperti melihat darah, mendengar kabar buruk, atau mengalami nyeri hebat.
2. Pingsan hipotensi
Ini merupakan jenis pingsan yang disebabkan karena penurunan tekanan darah sehingga otak tidak mendapatkan cukup oksigen.
3. Pingsan kardiak
Ini merupakan pingsan yang disebabkan karena gangguan pada irama jantung dan sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kematian mendadak.
"Kadang kita melihat ada orang sehat, bahkan olahragawan muda meningga mendadak. Kalau ditelusuri pasien dengan karateristik tersebut memiliki gejala pingsan sebelumnya yang tidak terdeteksi," kata dr.Dony.
Pingsan kardiak bisa disebabkan karena denyut jantung terlalu cepat atau terlalu lambat, sebuah kondisi yang disebut dengan aritmia (gangguan irama jantung).
Meski sebagian besar tidak berbahaya, tetapi jika pingsan sering terjadi sebaiknya jangan dianggap remeh. Lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui apakah ada gangguan kesehatan yang belum terdeteksi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!