Ciri Orang dengan Kepribadian Sangat Sensitif

introvert, kepribadian sangat sensitif, orang yang sangat sensitif, Ciri Orang dengan Kepribadian Sangat Sensitif

Sepertiga populasi dunia diperkirakan memiliki kepribadian sangat sensitif (highly sensitive person). Sifat-sifat mereka kerap disalah artikan sebagai pemalu, introvert, atau punya gangguan sensori.

Istilah "Highly Sensitive Person" (HSP) sendiri pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Elaine Aron dan Arthur Aron pada pertengahan 1991. Elaine kemudian menulis buku The Highly Sensitive Person (1996), yang menjadi tonggak populer dalam memahami konsep ini.

Menurut Aron, ada beberapa pertanyaan yang bisa menunjukkan apakah seseorang termasuk HSP. Jika jawaban kamu kebanyakan "iya" besar kemungkinan kamu juga termasuk HSP.

1. Apakah kamu menyukai percakapan yang mendalam?

2. Apakah kamu mudah kewalahan oleh hal-hal seperti lampu terang, bau menyengat, kain kasar, atau sirene di sekitar?

3. Apakah orang lain mengatakan bahwa kamu cepat memahami apa yang mereka rasakan atau pikirkan?

4. Apakah kamu cenderung merenungkan sesuatu secara mendalam?

5. Apakah kamu selalu menghindari film dan acara TV yang mengandung kekerasan?

6. Apakah kamu suka memperhatikan atau menikmati aroma, rasa, suara, atau karya seni yang lembut dan halus?

7. Apakah kamu memiliki kehidupan batin yang kaya dan kompleks?

8. Ketika kamu masih kecil, apakah orang tua atau guru menganggap kamu sensitif atau pemalu?

"Sebagai orang dengan keperibadian HSP, Anda lebih peka terhadap hal-hal kecil dibandingkan orang lain. Hal ini terutama karena otak Anda memproses informasi dan merenungkannya lebih dalam," kata Aron dalam bukunya "The Highly Sensitive Person".

introvert, kepribadian sangat sensitif, orang yang sangat sensitif, Ciri Orang dengan Kepribadian Sangat Sensitif

Ilustrasi journaling.

 

Kelebihan dan kekurangan HSP

Psikilog klinis Amy Marschall PysD menyebutkan, empati adalah sebuah spektrum, seperti banyak kualitas lainnya, dan dapat menyebabkan kesulitan jika terlalu tinggi atau terlalu rendah. 

"Meskipun keduanya tidak selalu buruk, empati yang tinggi bisa melelahkan. Namun, dengan dukungan dan keterampilan coping yang tepat, orang HSP dapat mengelola tingkat empati dan merawat diri sendiri dengan tepat," katanya.

Menjadi seorang HSP memiliki keuntungan sekaligus tantangan. Kamu mungkin mudah tersinggung oleh orang-orang yang tidak bermaksud jahat atau yang berusaha sebaik mungkin untuk bersikap baik. 

Kamu juga mungkin bereaksi berlebihan terhadap stres sehari-hari atau masalah hubungan. Penelitian terbaru juga menyebutkan bahwa kepribadian HSP lebih rentan mengalami stres, depresi, dan kecemasan. Oleh karena itu belajar mengelola setiap stresor sangat dibutuhkan. Selain itu, mulailah untuk berani mengekspresikan emosi secara positif.

Salah satu kelebihan menjadi seorang HSP adalah kemampuan berempati. Empati adalah alat yang dapat membangun hubungan yang kuat dan kehidupan emosional yang sangat memuaskan. Tentu saja, penting untuk membedakan antara perasaan kita dan orang lain.

Jika kamu bisa mengelola kepekaa yang tinggi tersebut dengan benar, itu malah bisa jadi kekuatan, bukan halangan. Caranya adalah dengan memahami dulu akar masalahnya. Baik untuk diri sendiri atau memahami orang lain yang mungkin juga HSP, yang penting pahami dulu situasinya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!