Cara Membersihkan Kencing Kucing, Tips Menghilangkan Bau dan Noda Secara Tuntas

Bau menyengat dari kencing kucing sering kali membuat pemilik hewan kesulitan untuk membersihkan rumah. Apalagi jika si kucing buang air di luar kotak pasirnya.

Namun, dengan penanganan yang tepat dan cepat, noda serta bau pesing khas kucing bisa dihilangkan dari hampir semua jenis permukaan, termasuk karpet, furnitur, hingga pakaian.

Berikut ini panduan lengkap membersihkan kencing kucing dan menghilangkan baunya, sebagaimana dikutip dari laman Your Pet & You milik Elanco.

Kencing kucing memiliki kandungan amonia yang tinggi dan mengandung senyawa asam urat yang bisa tertinggal lama pada permukaan jika tidak segera dibersihkan.

Bila dibiarkan, bau ini bisa menetap selama berbulan-bulan dan menarik si kucing untuk buang air di tempat yang sama lagi.

Langkah Pertama, Bersihkan Sebanyak Mungkin Urin Kucing

Segera setelah mengetahui area yang terkena kencing, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyerap sebanyak mungkin urin.

Untuk lantai keras seperti kayu, linoleum, atau keramik: cukup lap dengan kain bersih atau tisu hingga kering.

Untuk permukaan berpori seperti karpet, pakaian, atau sofa: tekan dengan tisu atau handuk kertas, dan ulangi beberapa kali sampai sebagian besar cairan terserap.

Setelah urin terserap, bilas area tersebut dengan sedikit air dingin dan blot kembali hingga kering.

Pilihan Pembersih Ampuh Penghilang Bau Kencing Kucing

Menghilangkan bau kencing kucing membutuhkan pembersih khusus. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu mengulangi proses pembersihan lebih dari sekali.

1. Pembersih Enzimatik

Pembersih enzimatik dirancang khusus untuk mengurai komponen biologis urin kucing. Produk ini dapat ditemukan di toko perlengkapan hewan. Semprotkan secara merata hingga area yang terkena benar-benar basah, lalu biarkan kering secara alami selama 24 hingga 48 jam, atau sesuai petunjuk label.

2. Baking Soda

Sodium bikarbonat atau baking soda dikenal sebagai penghilang bau alami. Setelah area hampir kering, taburkan baking soda dan biarkan selama minimal satu jam. Setelah itu, vakum atau sikat sisa bubuknya. Ulangi bila perlu.

3. Campuran Cuka dan Air

Campur cuka dan air dengan perbandingan 1:3, lalu oleskan ke area yang terkena. Blot kembali hingga kering. Ulangi proses ini untuk hasil maksimal. Cuka membantu menetralisir bau menyengat yang tertinggal.

Catatan: Sebelum menggunakan pembersih apapun, uji dulu di area kecil yang tidak mencolok untuk memastikan tidak merusak kain atau permukaan.

Tips Membersihkan Kencing Kucing dari Pakaian dan Seprai

Untuk menghilangkan bau kencing kucing dari pakaian, seprai, atau kain lainnya:

1. Pra-perawatan: Gunakan salah satu dari tiga metode di atas sebelum mencuci.

2. Cuci dengan air dingin: Tambahkan cuka atau pembersih enzimatik ke dalam mesin cuci sesuai takaran pada label.

3. Jangan gunakan panas: Hindari pengering bersuhu tinggi karena panas bisa “mengunci” bau dalam serat kain. Gunakan pengering udara atau siklus tanpa panas.

Harus Dihindari Saat Membersihkan Kencing Kucing

Membersihkan kencing kucing tidak sama dengan membersihkan noda biasa. Hindari kesalahan berikut agar bau tidak semakin membandel:

Jangan gunakan air panas – Panas dapat mengikat bau ke permukaan.

Hindari pemutih dan pembersih berbasis amonia – Baunya menyerupai urin kucing dan bisa memicu perilaku buang air sembarangan.

Jangan mencuci bersama pakaian lain – Bau bisa menyebar ke cucian lain.

Jangan menggosok permukaan kain – Selalu blot, jangan digosok, agar urin tidak meresap lebih dalam ke serat.

Semakin lama kencing kucing dibiarkan, semakin sulit menghilangkannya. Urin bisa menyerap ke dalam kayu atau bantalan bawah karpet dan meninggalkan bau yang sulit hilang. Bahkan jika baunya samar, kucing bisa kembali buang air di tempat yang sama.

Kenapa Kucing Bisa Buang Air di Luar Kotak Pasir?

Ada banyak kemungkinan penyebab kucing buang air sembarangan:

• Kotak pasir yang kotor
• Stres lingkungan
• Perubahan rutinitas
• Masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih

Jika perilaku ini terus berulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.