Cara Terbaik Membersihkan Talenan Kayu agar Awet dan Higienis

Talenan adalah salah satu peralatan dapur yang paling sering digunakan. Di pasaran, tersedia dua jenis utama talenan: plastik dan kayu.
Meski keduanya memiliki kelebihan masing-masing, talenan kayu tetap menjadi favorit banyak orang karena tampilannya yang estetik serta permukaannya yang lembut terhadap pisau.
Namun, merawat talenan kayu memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal kebersihan. Talenan kayu tidak boleh dicuci menggunakan mesin pencuci piring atau direndam dalam air, karena bisa merusak bentuk dan struktur kayunya.
Lalu, bagaimana cara terbaik untuk membersihkannya? Jawabannya sederhana, yakni gunakan sabun dan air.
Mengapa kebersihan talenan penting?
Setiap kali Anda menggunakan talenan untuk memotong bahan makanan, sisa-sisa partikel makanan dan cairan akan tertinggal di permukaannya. Jika tidak dibersihkan dengan benar, partikel ini dapat berpindah ke makanan lain yang Anda potong selanjutnya.

Yang lebih berbahaya lagi adalah kontaminasi silang. Misalnya, talenan yang digunakan untuk memotong daging atau unggas mentah bisa menyimpan bakteri seperti Salmonella atau E. coli.
Jika bakteri ini berpindah ke makanan lain yang dikonsumsi mentah, seperti sayuran atau buah, risiko keracunan makanan meningkat.
Selain itu, membersihkan talenan secara rutin membantu menjaga keawetannya serta mencegah munculnya bau tak sedap dan noda membandel.
Seberapa sering talenan harus dibersihkan dan dirawat?
Dibersihkan: Setiap kali selesai digunakan, cuci talenan kayu dengan air panas dan sabun cuci piring.
Diberi minyak atau lilin: Lakukan setidaknya sebulan sekali untuk menjaga agar kayu tidak menyerap cairan dan tetap lembap.
Disanitasi: Tidak diperlukan langkah tambahan, karena mencuci dengan sabun dan air sudah cukup untuk menghilangkan bakteri.
Cara membersihkan talenan kayu
Berikut ini adalah cara terbaik membersihkan talenan kayu
1. Sabun dan air hangat
Ini adalah metode paling direkomendasikan. Gunakan sabun cuci piring dan air hangat untuk membersihkan kedua sisi talenan.
Ilustrasi sabun cuci piring.
Sikat atau spons lembut bisa membantu mengangkat sisa makanan yang menempel. Setelah dicuci, lap dengan kain bersih dan keringkan dengan cara diangin-anginkan.
Catatan penting: Jangan merendam talenan dalam air atau mencucinya di mesin pencuci piring karena bisa menyebabkan talenan melengkung atau retak.
2. Jangan gunakan pemutih
Menggunakan pemutih pada talenan kayu bisa merusak warna kayu dan membuatnya kering hingga retak.
Selain itu, bau pemutih bisa terserap oleh kayu dan berpindah ke makanan Anda. Cukup gunakan sabun dan air untuk membersihkan secara higienis.
3. Pakai cuka untuk menghilangkan bau
Jika talenan mulai berbau karena sering digunakan untuk memotong bawang atau bahan beraroma tajam, semprotkan larutan cuka putih dan air (perbandingan 1:1) ke permukaannya. Biarkan mengering tanpa perlu dibilas.
4. Lemon dan garam untuk membersihkan noda dan bau
Taburkan garam kasar (misalnya garam kosher) di atas talenan, kemudian peras air lemon di atasnya.
Gosok menggunakan setengah potongan lemon hingga membentuk pasta. Biarkan semalaman, lalu kerok dengan spatula atau scraper. Alternatifnya, gunakan pasta baking soda dan air untuk hasil serupa.
Perawatan tambahan dengan minyak dan lilin
Untuk menjaga keindahan dan daya tahan talenan kayu, aplikasikan minyak mineral food-grade atau lilin lebah (beeswax) secara rutin. Bahan ini membantu menutup pori-pori kayu sehingga cairan dan bau tidak mudah meresap.
Selain memperpanjang usia pakai talenan, perawatan ini juga membuat tampilannya tetap menarik dan tidak kusam.
Beberapa orang bahkan menyarankan untuk mengampelas permukaan talenan secara berkala guna menghilangkan goresan dan bekas potongan. Permukaan yang halus lebih mudah dibersihkan dan lebih higienis.