Trik Oknum Pedagang Motor Bekas Akali Kerusakan Sokbreker

Sepeda motor bekas di pasaran ditawarkan dengan berbagai kondisi, termasuk adanya kemungkinan sokbreker sudah rusak atau lemah.
Alih-alih memperbaiki dengan optimal, oknum pedagang motor bekas cenderung lebih memilih untuk menutupi kerusakan dengan perbaikan seminimal mungkin.
Meski demikian, tidak semua pedagang motor bekas melakukan praktik tersebut. Kemungkinan masih banyak pedagang motor yang mengutamakan kualitas.
Teguh, mekanik bengkel spesialis shock absorber Achilles Pedan Klaten mengatakan perbaikan sokbreker sebaiknya dilakukan dengan optimal agar hasilnya awet.

“Ada konsumen yang justru memilih perbaikan pilih-pilih, seperti yang seharusnya ganti seal dan porosnya, ini memilih untuk ganti seal saja, biasanya oknum pedagang motor bekas atau makelar,” ucap Teguh kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sebenarnya, permintaan tersebut wajib ditolak karena bisa mengurangi kualitas perbaikan sok.
Display shock absorber motor rebuild
“Dari juragan (pemilik bengkel) sudah menginstruksikan demikian, karena kami menjaga reputasi bengkel, sehingga permintaan perbaikan setengah-setengah kerap kami tolak, kadang ada yang diterima dengan syarat hanya sekali saja,” ucap Teguh.
Teguh mengaku terkadang merasa kasihan dengan makelar motor bekas, karena saingan mereka cukup banyak dan harus menjaga harga jual agar tidak melambung.
“Makelar itu paling cari untungnya Rp 200.000 sampai Rp 300.000, bila dia pasang harga terlalu tinggi tidak akan laku, maka dari itu mereka sebisa mungkin melakukan perbaikan seminimal mungkin,” ucap Teguh.
Ilustrasi jual beli motor bekas.
Dari kebijakan Teguh tersebut, tak semua oknum pedagang motor bekas mau melakukan perbaikan. Sebagian besar memilih mencari bengkel lain untuk dijadikan langganan.
Muhamad Rizal, pemilik bengkel spesialis sokbreker Pak Yani Pedan Klaten mengatakan oknum pedagang motor bekas kerap meminta melakukan perbaikan shock hanya mengganti sealnya saja.
“Perbaikan dengan metode tersebut sebenarnya rawan, atau hasilnya tidak optimal, maka dari itu kami tidak memberikan garansi, biasanya ini dilakukan oleh oknum pedagang motor bekas,” ucap Rizal kepada Kompas.com.
Ilustrasi perbaikan shock absorber motor
Bila untuk pemakaian sendiri, seperti kebanyakan konsumen, pihaknya selalu memberikan penawaran terbaik dengan perbaikan secara optimal, agar tetap mendapatkan garansi 3 bulan.
“Kembali lagi itu hak konsumen, kami lebih memilih untuk berkomunikasi dengan menyampaikan beberapa risiko bila perbaikan shock hanya dengan mengganti sealnya saja,” ucap Rizal.
Meski demikian, Rizal mengatakan, ada kondisi tertentu shock absorber tidak bisa diperbaiki dengan mengganti sealnya saja, seperti bila permukaan poros sudah tidak rata atau berlubang-lubang parah.