Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal

kenapa kalau sendiri?” kata ilustrator Muhammad Taufiq atau yang lebih dikenal dengan nama Emte saat menyapa jurnalis dalam acara peluncuran dan pembukaan pameran tunggal bertajuk Life As I Know It di Galeri dia.lo.gue, Jakarta Selatan, Rabu (16/7) sore. Pertanyaan itulah yang menjadi ide sederhana dai buku ilutrasi terbaru yang ia rilis.
Lewat karya ilustrasi dengan goresan cat air ini, Emte seolah ingin menggugat komentar nyinyir yang menyebut kesendirian sebanding dengan kesepian.
Lewat observasi nan jeli, dan diselingi humor, Emte membawa pembaca ke ‘dunia kesendirian’ yang nyatanya tidaklah membuat merasa kesepian. Life As I Know It adalah buku kedua dari serial buku ilustrasi Life As We Know It yang diterbitkan pada 2023. Life As I Know It menampilkan lebih dari 250 ilustrasi cat air yang menyuguhkan pengalaman personal.
Sebagai seniman yang lahir, tumbuh besar, dan bekerja di Jakarta, Emte menghadirkan ilustrasi kegiatan-kegiatan sehari-hari, mulai dari bersantai di rumah, makan di restoran, nonton di bioskop, melihat konser, hingga pergi liburan, yang dilakukan sendirian.
“Bagi saya, melakukan aktivitas sendiri itu tidak aneh dan tidak menyedihkan. Saya happy dan enjoy menjalaninya. Bukan berarti kita tidak butuh orang lain. Namun, jika kita bisa menikmati kesendirian kita, kehadiran orang lain jadi terasa bermakna,” katanya.
Emte menyampaikan kisah kesendiriannya dengan cermat dalam buku ini. Hari ‘going solo’ dimulai dengan bangun tidur sendiri, menikmati momen ‘mengumpulkan nyawa’ sendirian. Bersiap di kamar mandi, menikmati bengong di dalamnya, sampai rasa lega tanpa ada orang lain yang menggedor pintu kamar mandi dan menyuruh untuk bergegas di pagi hari. Sungguh merupakan sebuah kemewahan dari kesendirian.

Seiring hari berlanjut, Emte menggambarkan menjalani kesendirian dalam berbagai kegiatan harian lainnya. Pergi thrifting sendiri, makan di restoran atau kafe sendiri, menikmati film di bioskop sendirian saja, dan tentunya traveling solo. Setiap ilustrasi memperlihatkan seorang yang sendirian di tengah lautan manusia, tapi tak tampak menyedihkan. Setiap dari mereka terlihat puas, menikmati diri, dan tak memusingkan kesendirian mereka.
Dikenal melalui kejenakaannya bermain warna, berbahasa visual dan mengulik ‘plesetan’ kata, Emte mengungkapkan kekuatan bahasa visual untuk berkomunikasi melintasi budaya. “Sebetulnya memang sangat menantang untuk berkomunikasi hanya lewat gambar, tanpa menggunakan kata-kata. Namun, saya merasa fenomena hidup sendiri ini memang lazim terjadi di kota-kota besar di dunia. Oleh karena itu, saya pikir siapa pun yang melihat gambar-gambar ini tetap bisa merasakan pengalamannya,” imbuhnya.
Peluncuran buku Life As I Know It juga disertai dengan pameran tunggal perdana Emte di Galeri dia.lo.gue. Menurut Engel Tanzil, Co-Founder dia.lo.gue, kolaborasi bersama Emte ini sejalan dengan misi galeri untuk menjadi ruang yang inklusif untuk seni, desain, dan budaya.

"Kami sangat antusias untuk menampilkan karya-karya Emte. Setiap ilustrasi yang ada di dalam buku Life as I Know It akan dapat kita lihat di pamerannya. Bahkan, kalau kamu beruntung, kamu bisa berjumpa langsung dengan Emte. Harapan saya, semoga pengunjung bisa melihat proses panjang yang dilalui oleh seorang ilustrator sejak masa kecilnya, hingga inspirasi dari kesehariannya lewat berbagai ukuran kertas, warna, hingga referensi,” ujarnya.
Engel mengingatkan, selain pameran, akan ada juga program workshop dan talkshow bersama Emte. Kamu bisa cek ikuti informasinya di Instagram @emteemte dan @dialogue_arts.
Pameran Life As I Know It digelar mulai 16 Juli hingga 17 Agustus 2025. Pameran ini dibuka untuk publik secara gratis. Sementara itu, buku Life As I Know It bisa kamu dapatkan di dia.lo.gue shop dan seluruh gerai Gramedia di Indonesia serta lokapasar Gramedia Official Store.(dwi)