Uniknya Memotret Kota Bangkok dengan Huawei Pura 80 Ultra

Huawei Pura 80 series sudah resmi diboyong ke pasar Asia Tenggara, tepatnya Bangkok, Thailand, pada Selasa (22/7/2025). Ada trio model yang diperkenalkan, yakni Pura 80, Pura 80 Pro, dan Pura 80 Ultra.

Pura 80 Ultra diposisikan sebagai model teratas karena memiliki spesifikasi yang lebih mumpuni, khususnya pada bagian kamera. Huawei Pura 80 Ultra dibekali kamera sensor 1 inci dari RYYB (Red-Yellow-Yellow-Blue) yang lebih besar dari ukuran sensor kebanyakan smartphone.

Secara teknis ukuran sensor yang besar juga akan membuat hasil foto lebih cerah, kontras, tajam, dan minim noise di kondisi malam hari atau minim cahaya.

Nah, KompasTekno berkesempatan menjajal kebolehan kamera Pura 80 Ultra selama beberapa hari di Kota Bangkok, Thailand.

Di atas kertas, Pura 80 Ultra hadir dengan kamera utama 50 MP dengan sensor 1 inci RYYB, telefoto 50 MP (zoom optis 3,7x) dengan mekanisme Switchable Dual Telephoto, ultrawide 40 MP, kamera telefoto kedua 12,5 MP (zoom optis 10x, sensor shift OIS), dan kamera depan 13 MP.

Switchable Dual Telephoto menjadi salah satu fitur unik yang dibawa Huawei Pura 80. Ponsel ini menjadi yang pertama di industri dengan fitur tersebut.

Sistem ini memungkinkan kamera mengandalkan satu sensor telefoto yang bisa digunakan untuk dua lensa dengan cara dipindah (switch) secara manual.

Uniknya, berdasarkan pengalaman KompasTekno saat mencoba Huawei Pura 80 Ultra, proses penggeseran sensor telefoto antarlensa terasa sangat mulus. Penggunaannya juga seperti umumnya fitur telefoto pada smartphone. Terlebih, hasil gambarnya juga tetap jernih.

Lantas, bagaimana dengan hasil foto Huawei Pura 80 Ultra?

Hasil foto Huawei Pura 80 Ultra

Dalam beberapa uji coba, Pura 80 Ultra mampu membuktikan hasil gambar yang berkualitas tinggi secara konsisten, baik dalam kondisi terang maupun minim cahaya.

Kami menemukan bahwa di kondisi kurang penerangan, Huawei Pura 80 Ultra mampu menyerap lebih banyak cahaya dengan sensor yang lebih besar sehingga kualitasnya bisa tetap dipertahankan. Berikut adalah hasil gambarnya.

Suasana malam Kota Bangkok, Thailand yang dipenuhi dengan lampu kelap-kelip. Membuat suasana kota tampak hidup dan meriah

Suasana malam kapal saat melintasi gedung ICONSIAM. Hasil foto menggunakan Huawei Pura 80 Ultra dengan kamera utama 50 MP

Gambar ini diambil dari atas kapal cruise saat mengitari Sungai Chao Phraya, Bangkok. Lokasi restoran dan tempat makan yang dipilih ada di bagian atas (rooftop) sehingga hanya memanfaatkan sedikit cahaya di sudut kapal, serta pencahayaan di meja makan.

Namun, hasilnya bisa tetap kontras dan detail, seperti tidak terpengaruh oleh faktor cahaya yang kurang.

KompasTekno juga menjajal sejumlah zoom dari kamera telefoto. Ada beberapa opsi yang tersedia, yakni 0,6x (ultrawide), 1x (wide), 2x, 3,7x, dan 10x.

Kualitas gambar dengan zoom 2x hingga 10x bisa tetap dipertahankan dengan baik. Padahal, umumnya kebanyakan smartphone yang melakukan zoom akan mengalami penurunan kualitas gambar.

Hal ini wajar terjadi karena megapiksel sebuah kamera yang diperbesar akan menghasilkan bintik warna (noise).

Hasil foto Huawei Pura 80 Ultra dalam kondisi minim cahaya dengan telefoto 50 MP

Nah, berbeda dengan Pura 80 Ultra kali ini. Selain sensor kameranya berukuran 1 inci, ponsel kelas atas dari keluarga Pura ini juga dilengkapi fitur dynamic range hingga 16V yang diklaim menjadi rekor baru untuk kamera smartphone.

Dengan memperbesar dynamic range suatu kamera, performa kamera bisa lebih optimal dan mampu menangkap detail yang lebih seimbang di kondisi yang terang ataupun gelap dalam satu bidikan. Klaim tersebut dibuktikan bekerja dengan baik saat memotret suasana malam di atas cruise.

Hasil foto panning menggunakan kamera Huawei Pura 80 Ultra

Hasil foto tuktuk, kendaraan roda tiga khas Thailand, yang sedang membawa penumpang di lalu lintas jalanan Kota Bangkok, Thailand, menggunakan teknik foto panning dengan kamera utama 50 MP zoom 2x

Kami juga menjajal beberapa foto dengan model panning, yakni teknik fotografi yang mencoba mengikuti objek yang bergerak sehingga menghasilkan gambar dengan latar buram untuk menciptakan kesan buram akibat gerakan.

Ternyata, memotret panning menggunakan Pura 80 Ultra terbilang sulit. Bukan karena kesulitan mengikuti objek yang bergerak, tetapi menghindari koreksi gambar dari AI.

Ketika memotret panning, teknologi AI yang berfungsi mengoreksi gambar akan bekerja. Alhasil, gambar yang memang digerakan secara sengaja, justru dikoreksi, dipertajam, dan diberi sentuhan kontras agar gambarnya menjadi lebih jelas dan terfokus.

Untuk mengakali masalah ini, kami mencoba lock focus kamera terhadap objak yang ingin digambar. Upaya ini cukup membantu dan membuat fitur AI tidak terlalu mendeteksi bagian yang buram, tetapi fokus pada objek di tengah yang menjadi fokus.

Telephoto jadi lensa favorit

Hasil foto Huawei Pura 80 Ultra dalam kondisi minim cahaya dengan telefoto 50 MP

Dari seluruh uji coba KompasTekno, telephoto zoom 3,7x hingga 10x bisa dikatakan sebagai “sweet spot” dalam mengabadikan momen.

Hasil zoom 3,7x cocok untuk foto portrait karena kamera akan otomatis pindah ke mode portrait sehingga menghasilkan efek bokeh yang natural, sedangkan hasil zoom 10x menjadi lensa yang juga ideal karena mampu membidik gambar dalam frame yang padat, tetapi masih sesuai dengan “porsinya”.

Pemandangan malam dan gedung Terminal 2 di kota Bangkok, Thailand menggunakan kamera telefoto 50 MP zoom 3,7x di Huawei Pura 80 Ultra

Cruise yang sedang berlayar di Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand, dengan mode closeup menggunakan kamera telephoto 50 MP zoom 10x di Huawei Pura 80 Ultra

Hasil zoom 10x tidak terlalu dekat atau berlebihan sehingga tetap memberi kesan yang cinematik. Ditambah, dengan bantuan sensor 1 inci dan teknologi AI XMAGE dalam memproses gambar, kualitas gambarnya tidak mengalami penurunan, justru peningkatan.

Bantuan teknologi AI mengoreksi dan mempertajam beberapa objek dan detail tertentu untuk membuat gambar lebih kontras.

Hasil foto zoom Huawei Pura 80 Ultra untuk mode zoom 3,7x dan 10x di kondisi minim cahaya

Untuk beberapa objek dengan opsi zoom yang lebih tinggi memang tampak ada perubahan yang cukup signifikan atau terlihat artificial, tetapi setidaknya fitur-fitur pendukung ini mampu menghadirkan pengalaman memotret yang unik, dan tidak perlu khawatir terhadap cahaya yang minim.

Sebab, secara keseluruhan dari hasil uji coba KompasTekno, khususnya di malam hari, seluruh hasil yang ditampilkan terbilang memuaskan.

Warga lokal Thailand di malam hari yang sedang ingin menyebrang di kawasan Pathumwan, Bangkok

Logo mall kenamaan di Bangkok, Thailand, yaitu ICONSIAM yang dipotret di atas cruise dengan zoom 10x dari kamera Huawei Pura 80 Ultra

Namun, memotret di malam hari juga memiliki kendala tersendiri. Kamera sejatinya sulit mencari fokus untuk objek yang berada di kondisi minim cahaya atau malam hari.

Hal ini terjadi di Pura 80 Ultra. Pengguna butuh beberapa detik untuk kamera benar-benar stabil agar dapat menemukan titik fokus yang sesuai. Jika opsi zoom yang dipilih semakin tinggi, kamera akan butuh waktu yang semakin lama, serta sensitif terhadap guncangan.

Inilah yang menjadi tantangan dalam mengabadikan momen di malam hari.

Selain itu, dengan menggunakan mekanisme Switchable Dual Telephoto, perpindahan antarzoom telefoto dari kamera 50 MP ke 12,5 MP terasa sangat mulus. Meski ada penurunan megapiksel, hasil gambarnya tampak sama dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Kamera ultrawide: sudut pandang luas, tapi ...

Suasana malam Kota Bangkok, Thailand, di atas cruise saat mengitari Sungai Chao Phraya. Mode kamera yang digunakan adalah ultrawide 40 MP. Berbeda dengan kamera utama, penggunaan mode ultrawide cenderung memiliki tingkat WB (White Balance) yang cenderung biru keunguan

Akan tetapi, kami menemukan sedikit penurunan kualitas saat memotret menggunakan kamera ultrawide 40 MP. Meskipun megapikselnya tidak jauh berbeda, tetapi warna, kontras, tingkat satuasi yang ditampilkan sedikit menurun.

Jika menggunakan kamera utama, gambar bisa menampilkan tingkat keseimbangan warna putih (white balance) dengan cukup baik.

Suasana langit, orang-orang yang tengah duduk, dan performa live music bisa tetap seimbang, tidak terlalu biru ataupun kuning, warna langit terpotret dengan kontras, shadows, dan highlight yang terbilang stabil.

Sementara itu, jka memotret menggunakan kamera ultrawide, hasilnya memang menampilkan sudut pandang yang lebih luas dan ambience dari peserta dan awak kapal yang sedang mondar-mandir. Akan tetapi, warna langit, pencahayaan live music tampak tidak teratur dan sedikit berantakan.

Hal ini kemungkinan terjadi karena kamera ultrawide tidak memiliki aperture (bukaan) yang tidak begitu besar sehingga sedikit kesulitan menangkap cahaya, sehingga dengan bantuan fitur AI, kamera “memaksa” menambah brightness yang membuat hasilnya sedikit pecah dan memunculkan noise.

Kota Bangkok di siang hari

Burung-burung yang sedang bertengger di bawah jembatan layang, tepat di atas lalu lintas jalan Pratunam, Bangkok, Thailand. Gambar ini diabadikan dengan kamera Huawei Pura 80 Ultra dengan zoom 3,7x

Memanfaatkan cahaya alami di siang hari sejatinya akan memberi kesan natural dengan kualitas yang lebih konsisten. Namun, saat memotret, kondisi kota Bangkok, Thailand, sedang mendung sehingga suasana langit dipenuhi oleh awan, cenderung abu-abu.

Kota Bangkok di pagi hari menjadi tampak sendu. Apalagi, kamera Huawei Pura 80 Ultra memang memiliki kecenderungan saturasi yang rendah. Efek kamera ini membuat suasana kota menjadi tidak begitu berwarna.

Beberapa gambar ada yang diabadikan di atas kendaraan roda dua (motor) yang bergerak melintasi lalu-lintas kota. Meski begitu, kamera bisa tetap stabil dengan bantuan OIS. Berikut adalah hasil bidikan Huawei Pura 80 Ultra di siang hari.

Jajan streetfood di berbagai toko yang sudah mulai berjualan di pagi hari di sepanjang jalan Pratunam, Bangkok, Thailand. Momen ini diabasdikan dengan Huawei Pura 80 Ultra mode zoom 3,7x

Rumah susun di daerah gang Bangkok, Thailand. Warna yang ditampilkan tampak sendu karena kamera Huawei memiliki ciri khas tingkat saturasi yang agak rendah, dengan kontras yang cukup tinggi

Lalu lintas jalanan Bangkok, Thailand saat pagi hari. Hasil gambar tetap stabil meskipun diambil dalam kondisi yang bergerak

Beri pengalaman unik

Kesimpulan dan kesan membawa Pura 80 Ultra adalah unik. Sebab, smartphone ini memberikan pengalaman baru dalam menangkap gambar, terutama dengan fitur Switchable Dual Telephoto.

Meski secara tampilan dan aksesibilitas fitur-fitur kameranya tidak jauh berbeda dengan kamera smarphone pada umumnya, pengalaman memotret dengan kamera telefoto, portrait, dan kamera utama mampu konsisten di segala kondisi. 

Faktor tersebut yang memberi kesan unik karena pengguna tidak perlu khawatir dalam mengabadikan momen apapun.

Sebab, Huawei cukup bisa memanjakan penggunanya dengan berbagai macam fitur fotografi untuk menghasilkan gambar dan video yang estetik.

Ditambah, bantuan dari teknologi AI dari XMAGE di smartphone mampu memberikan hasil gambar yang ciamik, sinematik, tetapi tidak berlebihan.

Spesifikasi Huawei Pura 80 Ultra

Huawei Pura 80 Ultra varian warna Prestige Gold dan Golden Black.

Huawei Pura 80 Ultra membawa layar OLED LTPO 6,8 inci dengan resolusi 1.5K, refresh rate adaptif 1-120Hz, dan tingkat kecerahan puncak hingga 3.000 nit. Layarnya juga dilindungi kaca Kunlun generasi kedua.

Menyoal daya, Pura 80 Ultra ditenagai baterai besar 5.700 mAh dengan dukungan pengisian cepat 100W melalui kabel dan 80W secara nirkabel.

Huawei tidak mengungkap spesifikasi chipset yang digunakan, baik Pura 80 Ultra. Bisa jadi, chipset yang digunakan sama seperti versi global, yakni Kirin 9020. Chip dipadu dengan RAM dan storage 16 GB dan 512 GB/1TB.

Layar Huawei Pura 80 Ultra mengusung panel LTPO OLED 6,8 inci, adaptive refresh rate 1?120 Hz, resolusi 2.848 x 1.276 piksel, kerapatan piksel 460 PPI, dan 1.400 Hz PWM Dimming.

Sistem operasi yang dijalankan EMUI15.0, bukan HarmonyOS seperti versi China. Ponsel ini juga tidak dibekali layanan aplikasi Google (Google Mobile Services/GMS) secara bawaan.

Jadi, pengguna tidak bisa mengunduh aplikasi dari Play Store. Kendati demikian, pengguna tetap bisa mengunduh aplikasi Google, seperti YouTube, Gmail, Gmaps, dan sebagainya lewat ekosistem buatan Huawei, bernama Huawei Mobile Services (HMS).

Pengguna bisa mengunduh aplikasi-aplikasi tersebut di toko aplikasi bernama Huawei AppGallery.

Fitur lain yang dibawa Huawei Pura 80 Ultra termasuk dukungan tahan air dan debu dengan sertifikasi IP68/69.

IP68 berarti perangkat tahan terhadap debu dan dapat direndam di air tawar hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Sementara itu, IP69 menunjukkan bahwa perangkat tahan terhadap penyemprotan air bertekanan tinggi dan suhu tinggi.

Huawei Pura 80 dan Pura 80 Ultra dipastikan akan masuk Indonesia, meski belum diketahui jadwal pastinya.