PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) ikut ambil bagian mendukung keamanan performa truk tangki armada Pertamina sebagai mitra bisnis sektor kendaraan niaga.

Melalui program Total Support, Hino menghadirkan Senior Inspector atau inspektur kendaraan untuk memastikan keandalan dan kondisi kendaraan secara keseluruhan.

“Hino memahami bahwa untuk menjaga keberlangsungan bisnis pelanggan, kendaraan harus selalu dalam kondisi prima, aman dan efisien,” kata Pieter Andre, Training Division Head PT HMSI di Tangerang, Senin (28/07).

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Hino, sepanjang 2024 ada lebih dari 152.000 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan total korban meninggal di atas 27.000 jiwa.

Kecelakaan Truk tangki BBM di Cibubur, Pertamina Siap Bertanggung Jawab

Dari antara ratusan ribu kecelakaan itu, 27.337 kejadian di antaranya merupakan insiden angkutan barang atau sekitar 10 persen dari total kecelakaan dan merenggut lebih dari 6.000 korban.

Sementara untuk 2025 sendiri di periode Januari-Juni kasusnya terhitung 70.749 kecelakaan. Sebenarnya, angka ini turun 2,50 persen dari periode yang sama di 2024 (72.638 kecelakaan).

Dia turut menegaskan bahwa kondisi mesin, rem, kemudi sampai lampu dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

Oleh karena itu perlu diterapkan sejumlah strategi guna mengurangi jumlah kecelakaan tersebut, salah satunya melalui kehadiran inspektur kendaraan.

Sehingga kondisi kendaraan bisa dipastikan prima sebelum diberangkatkan. Lalu pemeriksaan pengemudi dan perilaku berkendara juga patut jadi perhatian.

Peran Senior Inspector sangat penting di sini. Pihak Hino mengungkapkan, inspektur yang dimaksud nantinya merupakan tenaga ahli teknis berpengalaman dalam melakukan pemeriksaan kendaraan.

Kecelakaan Truk BBM di Cibubur, Pertamina Siap Bertanggung Jawab

Mereka juga dapat memberikan rekomendasi perawatan preventif, sehingga membantu mencegah kerusakan serius serta menghindari potensi biaya perbaikan yang melonjak.

Program Total Support diharapkan bisa memberikan nilai tambah buat pelanggan dalam mengurangi potensi rusak mendadak dan memastikan kendaraan beroperasi sesuai regulasi dan standar keselamatan jalan.

“Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan beberapa kecelakaan disebabkan karena faktor kendaraan seharusnya tidak perlu terjadi jika dari awal dilakukan inspeksi yang baik dan benar,” kata Ahmad Wildan, Senior Investigator KNKT dalam kesempatan sama.