Seru tapi Kontroversi, Korea Jadikan Berkendara Layaknya Game untuk Kurangi Kecelakaan

Ilustrasi Google Maps di iPhone.
Ilustrasi Google Maps di iPhone.

 Negara-negara di seluruh dunia berlomba membuat jalan lebih aman. Korea Selatan memilih pendekatan unik: mengubah perilaku mengemudi menjadi sebuah permainan. Inovasi ini, menurut Tmap, terbukti efektif menekan jumlah kecelakaan, namun juga memicu kekhawatiran soal privasi.

Tmap, aplikasi navigasi populer di Korea, memperkenalkan fitur "Driving Score" yang menghitung kualitas berkendara penggunanya berdasarkan data telemetri seperti akselerasi, pengereman, tikungan, dan kecepatan. Pengemudi mendapat skor sesuai kelincahan dan ketenangan berkendara. Skor ini kemudian bisa ditukarkan dengan diskon asuransi atau hadiah lainnya.

Ilustrasi Waze dan Google Maps.

Ilustrasi Waze dan Google Maps.

Menurut laporan yang merujuk data internal Tmap, antara 2018 hingga 2020, program ini diyakini berhasil mencegah sekitar 31.366 kecelakaan. Angka ini didapat melalui perbandingan tingkat kecelakaan antara pengemudi dengan skor tinggi dan rendah, dengan pengaturan untuk jarak tempuh. Hingga akhir 2024, lebih dari 19 juta pengguna telah bergabung, dan sekitar 10 juta di antaranya mendapatkan manfaat seperti diskon.

Inovasi ini dengan cepat diikuti oleh sejumlah aplikasi lain: Kakao Map meluncurkan sistem serupa pada 2022, Naver Map menyusul pada 2024, bahkan layanan sewa mobil seperti Socar turut menerapkan konsep ini. Uniknya, skor ini bersifat publik dan ditampilkan dalam aplikasi, memungkinkan pengguna membandingkan performanya dengan pengemudi lain secara langsung.

Chun Ji-yeon dari Korea Insurance Research Institute mengatakan bahwa sistem ini menciptakan "kompetisi yang menguntungkan semua pihak, karena pengemudi lebih hati-hati, risiko kecelakaan turun, perusahaan asuransi mendapat klaim lebih sedikit, dan pengemudi mendapat insentif berupa penghematan biaya

Namun, kemajuan ini datang dengan harga, khususnya terkait privasi. Praktik pengumpulan dan publikasi data perilaku mengemudi ini menimbulkan kekhawatiran. Di Amerika Serikat, kasus hukum telah diajukan terhadap LexisNexis dan General Motors terkait penyalahgunaan data serupa. Hal ini menandai potensi pergeseran dari sistem sukarela menjadi pengawasan massal dengan perlindungan yang kurang memadai.

Mobil mewah artis Korea

Mobil mewah artis Korea

Secara keseluruhan, eksperimen Korea ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis insentif (carrot) dapat efektif mendorong perilaku bertanggung jawab, namun juga membuka wacana kritis tentang bagaimana data sensitif dikumpulkan dan digunakan. Jika tidak diatur dengan tepat, skor yang awalnya bertujuan memotivasi justru bisa menjadi alat pengawasan yang tidak disadari publik.