Thailand-Kamboja Teken Gencatan Senjata, Semua Tahanan dan Prajurit Gugur Dipulangkan

Thailand dan Kamboja sepakat menandatangani dokumen resmi gencatan senjata berdasarkan hasil pertemuan luar biasa Komite Perbatasan bilateral di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kesepakatan gencatan senjata itu diteken di hadapan pengamat tingkat tinggi dari Malaysia, AS, dan China.
Delegasi Thailand dipimpin Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Jenderal Nattaphon Narkphanit dan delegasi Kamboja dipimpin Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Jenderal Tea Seikha.
“(Thailand dan Kamboja) hari ini menandatangani dokumen resmi mengenai gencatan senjata antara angkatan bersenjata kedua negara dan mengenai rezim implementasinya,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, dalam keterangannya, Kamis (8/8).
Thailand dan Kamboja sepakat untuk menghentikan penggunaan segala jenis senjata, menghentikan serangan terhadap warga sipil, fasilitas sipil, dan militer dalam segala situasi dan di semua wilayah.
Kedua negara juga sepakat personel militer yang ditangkap harus segera dibebaskan dan dipulangkan setelah berakhirnya permusuhan aktif.
"Mereka yang gugur harus dikembalikan ke pihak mereka dengan bermartabat dan tepat waktu dengan bantuan pihak lawan," imbuh Balankura, dikutip Antara.
Thailand dan Kamboja sepakat untuk menjaga komunikasi rutin antara distrik militer dan unit angkatan bersenjata yang ditempatkan di sepanjang perbatasan. Mereka juga sepakat mengadakan pertemuan komite perbatasan regional dalam waktu dua pekan ke depan. (*)