Bursa Asia Bervariasi Usai Gagalnya Gencatan Senjata AS-Rusia hingga Lesunya Ekspor Singapura

Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam pada perdagangan Senin, 18 Agustus 2025. Fluktuasi pasar terjadi setelah pertemuan Amerika Serikat (AS) dan Rusia berakhir tanpa gencatan senjata.
Dari regional, Singapura melaporkan ekspor domestik non-minyak pada bulan Juli menyusut 4,6 persen secara year on year (yoy). Nilai tersebut lebih rendah dari perkiraaan ekonom yang memprediksi kontraksi hanya sebesar 1,8 persen.
Mengutip dari CNBC Internasional, persentase tersebut dirlis setelah pemerintah Singapura merevisi tingkat pertumbuhan sebesar 12,9 persen pada bulan Juni.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, menguat 0,17 persen. Indeks Topix melonjak sebesar 0,25 persen.

Ilustrasi kegiatan ekspor-impor di kawasan Asia
Di Korea Selatan, indeks Kospi anjlok 0,86 persen. Kondisi lebih buruk dicatatkan indeks Kosdaq yang meroso taham sebesar 1,28 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Indeks S&P/ASX 200 di Australia datar (flat). Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dari 25.214 menjadi 25.270,07.
Wall Street ditutup lesu pada perdagagang akhir pekan, Jumat, 15 Agustus 2025. Indeks S&P 500 merosot 0,29 persen ke level 6.449,80 setelah mencapai rekor tertinggi imbas investor mengambil beberapa keuntungan setelah reli kuat selama sepekan.
Nasdaq Composite melemah 0,40 persen dan ditutup pada level 21.622,98. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average berhasil melesat 34,86 poin atau 0,08 persen menjadi 44.946,12 berkat lonjakan saham UnitedHealth sebesar 12 persen.