Bursa Asia Kinclong Susul Wall Street Seiring Meningkatnya Optimisme The Fed Pangkas Suku Bunga

Optimisme menguat setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) merilis data inflasi AS terbaru. Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan, indeks harga konsumen (IHK) pada Juli mengalami kenaikan 0,2 persen. Sementara itu, inflasi tahunan tercatat sedikit lebih rendah dari perkiraan, sehingga memicu Presiden AS Donald Trump untuk mendesak penurunan suku bunga.
Mengutip dari CNCB Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melesat 1 persen setelah mencapai rekor tertinggi pada Selasa, 12 Agustus 2025. Indeks Topix melonjak sebesar 0,72 persen.

Ilustrasi lonjakan saham emiten produsen baja
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat signifikan sebesar 1,07 persen. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil menyusul dengan kenaikan 0,88 persen.
Wall Street menunjukkan kinclong lantaran indeks S&P 500 naik 0,8 persen sekaligus mencapai titik tertinggi intraday baru pada sesi perdagangan Selasa, 13 Agustus 2025. Rekor titik tertinggi menjadi yang ke-16 bagi S&P 500 tahun yang mana sebelumnya dicetak pada 31 Juli 2024.
Nasdaq Composite juga mencapai titik tertinggi intraday baru. Indeks yang sarat saham teknologi ditutup menguat 1,39 persen atau 296,50 menjadi 21.681.