BPOM Cabut Izin Produk Kosmetik, Ini Efek Pakai Kosmetik Berbahan Bahaya 

kosmetik mengandung merkuri, bpom cabut izin edar kosmetik, BPOM Cabut Izin Produk Kosmetik, Ini Efek Pakai Kosmetik Berbahan Bahaya 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencabut izin edar 21 produk kosmetik yang ditemukan tidak sesuai dengan klaim atau data yang didaftarkan.

Selain itu, terdapat produk dengan komposisi bahan yang berbeda dengan informasi yang dicantumkan pada kemasan produk.

Sebelumnya, BPOM juga mengumumkan temuan bahan berbahaya dan dilarang pada 34 kosmetik yang beredar di masyarakat. 

Bahan berbahaya yang ditemukan pada produk-produk tersebut antara lain merkuri, asam retinoat, hidrokuinon, timbal, pewarna kuning metanil, dan steroid. 

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dr.Hanny Nilasari Sp.DVE, bahan-bahan yang disebutkan di atas adalah jenis obat.

"Sehingga perlu konsultasi dokter dan dokter akan memilihkan obat terbaik sesuai kondisi yang dibutuhkan," katanya saat dihubungi KOMPAS.com, Jumat (8/8/2025).

Ia mengatakan, penggunaan kosmetik yang tidak aman dapat menimbulkan efek jangka pendek dan jangka panjang.

"Efek samping yang akan terjadi bila menggunakan produk yang tidak sesuai diantaranya adalah kelainan kulit yang bertambah luas dan berat, atau terjadi reaksi iritasi berat," papar dr.Hanny.

Dalam jangka menengah dan jangka panjang, bisa terjadi atropi kulit hingga infeksi.

Ada pun atropi kulit adalah kondisi penipisan kulit yang menyebabkan kulit tampak lebih tipis dan rapuh. Kondisi ini membuat kulit terlihat lebih transparan dan mudah iritasi.

"Masyarakat perlu teliti dalam membaca label komposisi bahan aktif pada produk. Hindari bahan tertentu seperti merkuri dan hidrokuinon tanpa pengawasan dokter, atau bahan-bahan yang berisiko menimbulkan reaksi bagi kulit sensitif seperti parfum dan alkohol," ujar dr.Hanny.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!