Jumlah Korban Keracunan Bertambah Jadi Ratusan Orang, MBG di Sragen Dihentikan Sementara

Jumlah Korban Keracunan Bertambah Jadi Ratusan Orang, MBG di Sragen Dihentikan Sementara

Jumlah korban keracunan makanan diduga dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sragen terus bertambah .

Tercatat korban mencapai 251 orang. Korban terdiri dari siswa, guru dan orang tua siswa yang ikut makan MBG.

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, mengatakan atas pertimbangan tersebut pihaknya menghentikan sementara distribusi MBG di sekolah yang ditemukan kasus keracunan.

Dia mengatakan, pihaknya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) langsung meninjau kondisi lokasi kejadian di Gemolong dan mengecek lokasi dapur Dapur SPPG Mitra Mandiri, tempat makanan tersebut diproduksi.

"Kami mendapatkan laporan bahwa ada gejala-gejala keracunan di SD dan SMP di Gemolong, seperti mual, sakit perut melilit, hingga muntah. Intinya dugaan keracunan," katanya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan temuan di lapangan, Pemkab Sragen mengambil kebijakan tegas untuk menghentikan sementara distribusi MBG dari penyedia tersebut selama dua hari ke depan atau Rabu dan Kamis.

Hal ini, kata ia, dilakukan untuk mengamati perkembangan gejala yang mungkin masih timbul pada korban.

"Dan Puskesmas Gemolong disiagakan selama 24 jam penuh,” ucap dia.

Dia menambahkan, sampel makanan dengan menu nasi kuning, ayam suwir, susu, dan orek telur suwir yang dibagikan pada Senin (11/8), telah dikirim ke laboratorium di Semarang untuk diuji.

"Hasilnya tunggu beberapa waktu kedepan. Pentingnya investigasi mendalam. Kami juga melaporkan insiden ini ke pemerintah pusat dan berupaya memperbaiki sistem pengawasan agar MBG di mana pun aman dan bergizi bagi anak-anak,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).