Penipuan Calon Mitra MBG Catut Nama Jokowi, Korbannya Ratusan Orang

Puluhan warga yang tergabung dalam kelompok calon mitra program Makan Bergizi Gratis (MGB) mendatangi Polresta Surakarta, Selasa (29/7). Mereka menjadi korban penipuan yang mencatut nama Presiden ke-7 Jokowi dalam kepengurusan mitra MBG.
Modusnya, para korban dijanjikan terlibat dalam program sosial pemberian makan gratis untuk anak-anak sekolah hingga lansia, Pelaku mengarahkan korban untuk mengeluarkan sejumlah uang dan menyiapkan peralatan dapur. Namun, program yang dijanjikan tak kunjung terealisasi hingga berbulan-bulan lamanya.
“Faktanya semuanya program tidak pernah benar-benar terjadi. Dalam sosialisasi awal, program ini dikaitkan dengan nama-nama besar, seperti Erick Thohir Foundation dan CSR dari tokoh nasional, bahkan disebut-sebut penasehat utamanya adalah mantan Presiden Joko Widodo,” kata perwakilan korban, Harjoko, kepada media, di Polresta Surakarta.
Harjoko mengungkapkan kasus bermula saat pihaknya bersama korban lain dijanjikan iming-iming pembayaran sebesar Rp 12.000 per boks untuk MBG.
“Program ini disampaikan kepada kami melalui seseorang berinisial P, yang mengaku sebagai mantan anggota DPRD Solo,” tuturnya.
Dalam penjelasan awal, lanjut dia, para calon mitra diminta menyiapkan 200 porsi makanan bergizi untuk anak-anak sekolah, lansia, hingga masyarakat rentan.
Paket makanan dijanjikan akan dibayar Rp 12.000 per boks, dengan rincian Rp 10.000 dialokasikan untuk bahan dan masakan, sedangkan perlengkapan makan akan disediakan oleh yayasan.
"Salah satu syaratnya adalah mendaftar dengan mengirimkan data diri berupa KTP dan KK, lalu membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 175 ribu per orang. Katanya Rp 25 ribu untuk biaya administrasi, dan Rp 150 ribu sebagai uang jaminan agar ada keterikatan kerja dan tidak keluar-masuk program," papar Harjoko.
Warga yang menjadi korban, kata dia, bahkan sudah renovasi dapur rumah dengan biaya tidak sedikit mulai Rp 5 juta sampai Rp 7 juta.
Harjoko menyebutkan, pihak yayasan beberapa kali mengeluarkan pengumuman bahwa program akan segera dimulai. Bahkan sempat dirilis surat edaran bahwa uji coba akan dilakukan pada 22-23 Juli dan pelaksanaan penuh pada 28 Juli.
Jumlah korban di wilayah Solo Raya saja bisa mencapai lebih dari 3.000 orang, semuanya sudah menyetorkan biaya pendaftaran.
Sementara itu, Wakasatreskrim Polresta Surakarta AKP Sudarmianto membenarkan adanya aduan dari sejumlah warga terkait dugaan penipuan program MGB.
“Total ada 30 orang datang ke Polresta bermaksud melaporkan dugaan penipuan kerjasama pengadaan makan bergizi gratis. Mereka sudah kami terima dan tampung, tapi karena belum membawa dokumen seperti surat perjanjian atau bukti tanda terima uang, kami minta mereka lengkapi terlebih dahulu,” kata dia. (Ismail/Jawa Tengah)