Dilaporkan ke Polda DIY atas Dugaan Skripsi Palsu, Jokowi Endus Orang Besar yang 'Backup'

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara setelah dilaporkan ahli forensik digital Rismon Sianipar dan sejumlah alumni UGM ke Polda DIY atas dugaan skripsi palsu. Turut dilaporkan Rektor UGM Prof Ova Emilia
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini ada orang besar yang mem-backup dalam kasus ini. Namun demikian ia tidak memberi tahu siapa orang besar yang dimaksud.
“Kita hormati proses yang ada (dilaporkan Polda DIY). Yang satu belum selesai, sudah ngalor (kanan), yang satu belum selesai sudah ngidul (kiri), namanya ngalor ngidul, tapi kita hormati proses hukum yang ada,” ujar Jokowi di kediaman, Solo, Jumat (25/7).
Jokowi menyatakan, berdasarkan feeling, ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
“Saya sudah sampaikan feeling mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan Gibran (Wapres). Artinya memang ada orang besar, ada yang mem-backup, dah itu saja,” tegas Jokowi.
Jokowi mengaku sudah mengetahui arah kasus ini. Namun demikian, ia tidak menjelaskan arah yang dimaksud.
“Ya semua sudah tahulah (arah kemana). Semuanya tahu,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Rektor UGM Prof Ova Emilia dilaporkan ke Polda DIY atas dugaan skripsi palsu. Keduanya dilaporkan oleh ahli forensik digital Rismon Sianipar dan sejumlah alumni UGM, Selasa (22/7).
"Benar Saudara Dr Rismon Hasiholan (Sianipar) telah mendatangi Polda DIY untuk membuat 1 Laporan Polisi terkait dugaan penipuan dan atau pemalsuan, untuk laporan tersebut diterima oleh Piket SPKT dan saat ini masih dalam tahap pendalaman," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan, Rabu (23/7). (Ismail/Jawa Tengah)